Tinju lokal ricuh, Bupati Nabire kena lemparan kursi
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 17 orang tewas dan 10 lainnya kritis saat kerusuhan dalam pertandingan tinju amatir Bupati Cup di Gedung Olahraga (GOR) Kotalama, Nabire, Papua, Minggu (15/7/2013) malam. Sebagian besar korban tewas merupakan ibu-ibu dan anak-anak. Mereka terinjak-injak saat berusaha keluar arena pertandingan.
Kerusuhan ini dipicu ketidakpuasan pendukung petinju Alfius atas keputusan wasit yang memenangkan lawannya, Yulianus. Massa pendukung Alfius langsung melemparkan kursi ke arah penonton serta wasit.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Bupati Nabire Isaiyas Douw yang turut menonton laga tersebut juga terkena lemparan kursi dari penonton.
Situasi menjadi tidak terkendali karena antarpendukung petinju terlibat aksi saling pukul dan lempar. Bupati dan ratusan penonton berebut keluar dari lokasi melalui satu-satunya pintu yang disediakan panitia. Saat itulah para ibu dan anak-anak itu terinjak-injak.
“Situasi sangat mencekam saat pendukung kedua petinju terlibat bentrok. Banyak ibu-ibu dan anak-anak berlarian ketakutan. Mereka berdesakan di pintu keluar,” kata seorang penonton, Stefanus, kepada kontributor SINDO TV wilayah Nabire, Manuala Manurung.
Sejumlah petugas medis menyisir lokasi pertandingan untuk mencari korban. Sedangkan korban tewas maupun kritis dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire. Hingga pukul 24.00 WIT, jumlah korban tewas dinyatakan sebanyak 17 jiwa.
"17 penonton tewas, kejadiannya setelah pertandingan, saat penyematan hadiah, bukan pertandingan. Saat itu, penonton di GOR Nabire ada sekira 1.500 orang," jelas Gde Sumerta Jaya kepada Sindonews melalui telepon, Senin (15/7/2013) dinihari.
Kerusuhan ini dipicu ketidakpuasan pendukung petinju Alfius atas keputusan wasit yang memenangkan lawannya, Yulianus. Massa pendukung Alfius langsung melemparkan kursi ke arah penonton serta wasit.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Bupati Nabire Isaiyas Douw yang turut menonton laga tersebut juga terkena lemparan kursi dari penonton.
Situasi menjadi tidak terkendali karena antarpendukung petinju terlibat aksi saling pukul dan lempar. Bupati dan ratusan penonton berebut keluar dari lokasi melalui satu-satunya pintu yang disediakan panitia. Saat itulah para ibu dan anak-anak itu terinjak-injak.
“Situasi sangat mencekam saat pendukung kedua petinju terlibat bentrok. Banyak ibu-ibu dan anak-anak berlarian ketakutan. Mereka berdesakan di pintu keluar,” kata seorang penonton, Stefanus, kepada kontributor SINDO TV wilayah Nabire, Manuala Manurung.
Sejumlah petugas medis menyisir lokasi pertandingan untuk mencari korban. Sedangkan korban tewas maupun kritis dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire. Hingga pukul 24.00 WIT, jumlah korban tewas dinyatakan sebanyak 17 jiwa.
"17 penonton tewas, kejadiannya setelah pertandingan, saat penyematan hadiah, bukan pertandingan. Saat itu, penonton di GOR Nabire ada sekira 1.500 orang," jelas Gde Sumerta Jaya kepada Sindonews melalui telepon, Senin (15/7/2013) dinihari.
(rsa)