12 teroris kabur dari Tanjung Gusta
A
A
A
Sindonews.com - Imbas dari kebakaran Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan, sebanyak 12 terpidana aksi teroris melarikan diri. Pihak kepolisian berjanji akan menyelidiki kasus ini.
"Berkaitan dengan 12 Napi Teroris yang kabur, masih diselidiki kebenaran info tersebut," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie saat dihubungi wartawan, Jakarta, Kamis (11/7/2013).
Saat ini, Mabes Polri masih berupaya menghubungi Kapolresta Medan dan Kabid Humas Polda Sumut yang berada di lokasi agar berupaya mengatur pengamanan di sekitar lokasi lembaga pemasyarakatan.
Seperti diberitakan, kebakaran yang terjadi di LP Tanjung Gusta ternyata bukan korsleting listrik. Kebakaran diduga sengaja dilakukan tahanan untuk menghalangi polisi masuk ke dalam lapas.
Hal ini pun masih dalam penyelidikan. "Kami masih selidiki penyebab utama kerusuhan. Namun, data awal akibat tidak ada listrik dan air, kemudian terjadi kebakaran," terang Ronny.
Berita dari lokasi, area depan lapas terlihat api yang menyala. Kondisi gelap dan mati lampu membuat suasana semakin mencekam. Pintu depan lapas sengaja dibiarkan terbuka, tapi ratusan petugas Kepolisian yang berada di lokasi tidak berani untuk masuk ke dalam. Mereka hanya mengepung lapas untuk mengantisipasi kaburnya kembali tahanan.
Sementara itu, para tahanan yang bertahan di dalam lapas terus melempari benda apapun dari dalam lapas. Terlihat dua mobil pemadam kebakaran yang ada di depan lapas seluruh kacanya hancur akibat dilempari tahanan.
Akibat kericuhan ini diduga 300 napi melarikan diri dengan menjebol tembok belakang lapas. Para tahanan yang kabur berasal dari tahanan kriminal hingga tahanan teroris.
"Berkaitan dengan 12 Napi Teroris yang kabur, masih diselidiki kebenaran info tersebut," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie saat dihubungi wartawan, Jakarta, Kamis (11/7/2013).
Saat ini, Mabes Polri masih berupaya menghubungi Kapolresta Medan dan Kabid Humas Polda Sumut yang berada di lokasi agar berupaya mengatur pengamanan di sekitar lokasi lembaga pemasyarakatan.
Seperti diberitakan, kebakaran yang terjadi di LP Tanjung Gusta ternyata bukan korsleting listrik. Kebakaran diduga sengaja dilakukan tahanan untuk menghalangi polisi masuk ke dalam lapas.
Hal ini pun masih dalam penyelidikan. "Kami masih selidiki penyebab utama kerusuhan. Namun, data awal akibat tidak ada listrik dan air, kemudian terjadi kebakaran," terang Ronny.
Berita dari lokasi, area depan lapas terlihat api yang menyala. Kondisi gelap dan mati lampu membuat suasana semakin mencekam. Pintu depan lapas sengaja dibiarkan terbuka, tapi ratusan petugas Kepolisian yang berada di lokasi tidak berani untuk masuk ke dalam. Mereka hanya mengepung lapas untuk mengantisipasi kaburnya kembali tahanan.
Sementara itu, para tahanan yang bertahan di dalam lapas terus melempari benda apapun dari dalam lapas. Terlihat dua mobil pemadam kebakaran yang ada di depan lapas seluruh kacanya hancur akibat dilempari tahanan.
Akibat kericuhan ini diduga 300 napi melarikan diri dengan menjebol tembok belakang lapas. Para tahanan yang kabur berasal dari tahanan kriminal hingga tahanan teroris.
(hyk)