Denny Indrayana: napi di Tanjung Gusta lebih 247 persen
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenhuk HAM) mengakui, jika jumlah penghuni Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara (Sumut) over capacity.
Menurut Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana, ada 2.600 orang narapidana dan tahanan yang menjadi warga binaan di lapas terbesar di Sumatera Utara tersebut.
"Rinciannya, 2.594 orang napi dan enam orang tahanan. Jumlah itu, melebihi kuota sampai 247 persen dari kapasitas maksimal lapas yang seharusnya hanya 1.054 orang," sebut Denny dalam keterangan resminya yang diterima Sindonews, Kamis (11/7/2013) malam.
Menurutnya, hal serupa juga dialami beberapa lapas di kota-kota besar di seluruh Indonesia.
Seperti diketahui LP Tanjung Gusta, Medan, ricuh sore hari tadi menjelang waktu berbuka puasa. Sebanyak 300 narapidana di lapas tersebut berhasil melarikan diri setelah berhasil menjebol dinding LP.
Menurut Kasubdit III /Umum Ditreskrimum Podasu AKBP Andry Setiawan, para narapidana tersebut marah setelah seharian penuh di lokasi LP Tanjung Gusta mati listrik.
"Sejak pagi mereka melaporkan mati listrik tersebut ke pihak LP. Karena listrik mati, airpun jadi tidak ada. Mereka marah. Aksi tersebut makin membesar dan mendapatkan dukungan dari ribuan tahanan lain yang berada di dalam LP. Puncaknya saat ini," jelas AKBP Andry Setiawan, Kamis (11/7/2013).
Menurut Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana, ada 2.600 orang narapidana dan tahanan yang menjadi warga binaan di lapas terbesar di Sumatera Utara tersebut.
"Rinciannya, 2.594 orang napi dan enam orang tahanan. Jumlah itu, melebihi kuota sampai 247 persen dari kapasitas maksimal lapas yang seharusnya hanya 1.054 orang," sebut Denny dalam keterangan resminya yang diterima Sindonews, Kamis (11/7/2013) malam.
Menurutnya, hal serupa juga dialami beberapa lapas di kota-kota besar di seluruh Indonesia.
Seperti diketahui LP Tanjung Gusta, Medan, ricuh sore hari tadi menjelang waktu berbuka puasa. Sebanyak 300 narapidana di lapas tersebut berhasil melarikan diri setelah berhasil menjebol dinding LP.
Menurut Kasubdit III /Umum Ditreskrimum Podasu AKBP Andry Setiawan, para narapidana tersebut marah setelah seharian penuh di lokasi LP Tanjung Gusta mati listrik.
"Sejak pagi mereka melaporkan mati listrik tersebut ke pihak LP. Karena listrik mati, airpun jadi tidak ada. Mereka marah. Aksi tersebut makin membesar dan mendapatkan dukungan dari ribuan tahanan lain yang berada di dalam LP. Puncaknya saat ini," jelas AKBP Andry Setiawan, Kamis (11/7/2013).
(rsa)