Hasil hitung cepat Pilgub Malut diragukan
A
A
A
Sindonews.com - Keberadaan Lingkaran Survey Indonesia (LSI) di Ternate Maluku Utara (Malut) yang melakukan hitung cepat atau quick count hasil pemilihan Gubernur dan wakil gubernur Malut yang dihelat, pada Senin 1 Juli, diduga bohong. Bahkan, kehadiran LSI diduga milik Konsultan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie.
Hal ini ditegaskan oleh tim pemenang Cagub/cawagub Abdul Gani Kasuba-Nasir Taib (AGK-Mantap) Saiful Ahmad, kepada wartawan dimedia center AGK-Mantab.
Menurutnya, kehadiran LSI di kota Ternate yang melakukan hitungan cepat Pilgub Malut, Senin kemarin, ditengarai Konsultan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie. "Kan sudah terlihat jelas benang merahnya, ketika LSI memenangkan AHM-DOA jagonya sendiri dari Partai Golkar," ujarnya, kemarin.
Selain itu, Saiful menambahkan, perhitungan sementara hasil Pilgub Malut, menjadi pertanyaan besar. Pasalnya, LSI ini juga pernah menghitung Pilgub DKI, yang hasilnya menempatkan Foke dengan jumlah perolehan suara sebesar 43,7 persen, dan Jokowi 14,4 persen. Bahkan, dengan yakinnya Pilkada DKI hanya berlangsung satu putaran. Namun, fakta berkata lain.
Untuk memperjelas keberadaan LSI tersebut, sejumlah tim dari AGK-Manthab, tim Sabel, tim Hein-Malik, tim Muhajir-Sahrin, tim Namo-Ismail dan tim hitung cepat yang dibentuk oleh Universitas Khairun, mendatangi lembaga ini bermaksud untuk mengkonfirmasi balik terkait dengan hasil penghitungan cepat LSI.
"Hasil LSI ini tidak benar, karena sesuai dengan hasil hitungan berdasarkan data dari TPS di sembilan kabupaten/kota yang masuk di media center, pasangan mereka masing-masing menetapkan AGK-Manthab memenangkan pasangan mereka. Kemudian disusul oleh pasangan Syamsir-Benny (Sabel)," terangnya.
Namun, keberadaan lembaga yang mengatasnamakan LSI itu tidak lagi berada di Ternate. "Kemarin kami ke Bela Hotel Internasional, dimana tempat Konpres LSI terkait hasil hitung cepat fersi mereka mempertanyakan hasil itu, namun mereka keburu kabur," ungkapnya.
Sementara informasi yang dihimpun Sindonews, dibeberapa sumber terpercaya bahwa 3 orang yang mengatasnamakan LSI itu melarikan diri ke Keraton Ternate, Mereka ingin mengamankan diri, karena diancam akan dibunuh.
Sebagaimana diketahui, Sultan Ternate Mudafar Sjah juga menjadi tim pemenang AHM-Doa, sehingga 3 orang yang mengatasnamakan anggota LSI melarikan diri, di keraton kesultanan Ternate.
Hal ini ditegaskan oleh tim pemenang Cagub/cawagub Abdul Gani Kasuba-Nasir Taib (AGK-Mantap) Saiful Ahmad, kepada wartawan dimedia center AGK-Mantab.
Menurutnya, kehadiran LSI di kota Ternate yang melakukan hitungan cepat Pilgub Malut, Senin kemarin, ditengarai Konsultan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie. "Kan sudah terlihat jelas benang merahnya, ketika LSI memenangkan AHM-DOA jagonya sendiri dari Partai Golkar," ujarnya, kemarin.
Selain itu, Saiful menambahkan, perhitungan sementara hasil Pilgub Malut, menjadi pertanyaan besar. Pasalnya, LSI ini juga pernah menghitung Pilgub DKI, yang hasilnya menempatkan Foke dengan jumlah perolehan suara sebesar 43,7 persen, dan Jokowi 14,4 persen. Bahkan, dengan yakinnya Pilkada DKI hanya berlangsung satu putaran. Namun, fakta berkata lain.
Untuk memperjelas keberadaan LSI tersebut, sejumlah tim dari AGK-Manthab, tim Sabel, tim Hein-Malik, tim Muhajir-Sahrin, tim Namo-Ismail dan tim hitung cepat yang dibentuk oleh Universitas Khairun, mendatangi lembaga ini bermaksud untuk mengkonfirmasi balik terkait dengan hasil penghitungan cepat LSI.
"Hasil LSI ini tidak benar, karena sesuai dengan hasil hitungan berdasarkan data dari TPS di sembilan kabupaten/kota yang masuk di media center, pasangan mereka masing-masing menetapkan AGK-Manthab memenangkan pasangan mereka. Kemudian disusul oleh pasangan Syamsir-Benny (Sabel)," terangnya.
Namun, keberadaan lembaga yang mengatasnamakan LSI itu tidak lagi berada di Ternate. "Kemarin kami ke Bela Hotel Internasional, dimana tempat Konpres LSI terkait hasil hitung cepat fersi mereka mempertanyakan hasil itu, namun mereka keburu kabur," ungkapnya.
Sementara informasi yang dihimpun Sindonews, dibeberapa sumber terpercaya bahwa 3 orang yang mengatasnamakan LSI itu melarikan diri ke Keraton Ternate, Mereka ingin mengamankan diri, karena diancam akan dibunuh.
Sebagaimana diketahui, Sultan Ternate Mudafar Sjah juga menjadi tim pemenang AHM-Doa, sehingga 3 orang yang mengatasnamakan anggota LSI melarikan diri, di keraton kesultanan Ternate.
(san)