TNI AU klaim Juru Senjata latihan Wara profesional
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Adi Sutjipto Mayor Sus Hamdi Londong menjelaskan, insiden peluru nyasar ke rumah penduduk di kawasan Kemuning, dusun Gading III dan IV Playen, Gunung Kidul bener-benar di luar dugaan.
Sebab, latihan perembesan atau vordop untuk Korps Wanita Udara (Wara) itu sudah biasa dilakukan dan ditangani oleh pelatih profesional.
"Jadi Wara di bawah Skuadron Pendidikan (Skadik) 105 Lanud Adi Sutjipto mengadakan latihan selama seminggu di kawasan Gunung Kidul, dan kebetulan latihan perembesan ini dilaksanakan di kawasan kemuning," terang Hamdi Londong kepada Sindonews, Senin (1/7/2013).
Dalam latihan perembesan ini, anggota Wara diwajibkan merayap kemudian diselingi tembakan laras panjang kaliber 12,7 dan 7,62. Tembakan itu dilakukan oleh Juru Senjata sebanyak tujuh orang ke arah bukit.
"Jadi tembakan itu diarahkan ke bukit searah dengan Warga merayap sesuai jalur-jalurnya," tutur Hamdi Londong.
Jika kemudian ada rumah warga yang terkena pecahan peluru atau proyektil itu di luar dugaan. Bahkan, pihak TNI AU mengetahui adanya peluru nyasar setelah mendapatkan laporan.
"Kemudian kami menerima laporan adanya rumah penduduk yang terkena proyektil, saat itu juga kami tinjau dan kami temui Kepala Desa masing-masing desa, kami minta maaf saat itu juga," paparnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga dikejutkan oleh serentetan tembakan yang tidak diketahui asalnya.
Rentetan tembakan itu bahkan menyasar dua desa, yakni Dusun Gading IV dan II. Setidaknya ada 11 rumah yang menjadi sasaran tembak itu hingga bolong tertembus peluru.
Sebab, latihan perembesan atau vordop untuk Korps Wanita Udara (Wara) itu sudah biasa dilakukan dan ditangani oleh pelatih profesional.
"Jadi Wara di bawah Skuadron Pendidikan (Skadik) 105 Lanud Adi Sutjipto mengadakan latihan selama seminggu di kawasan Gunung Kidul, dan kebetulan latihan perembesan ini dilaksanakan di kawasan kemuning," terang Hamdi Londong kepada Sindonews, Senin (1/7/2013).
Dalam latihan perembesan ini, anggota Wara diwajibkan merayap kemudian diselingi tembakan laras panjang kaliber 12,7 dan 7,62. Tembakan itu dilakukan oleh Juru Senjata sebanyak tujuh orang ke arah bukit.
"Jadi tembakan itu diarahkan ke bukit searah dengan Warga merayap sesuai jalur-jalurnya," tutur Hamdi Londong.
Jika kemudian ada rumah warga yang terkena pecahan peluru atau proyektil itu di luar dugaan. Bahkan, pihak TNI AU mengetahui adanya peluru nyasar setelah mendapatkan laporan.
"Kemudian kami menerima laporan adanya rumah penduduk yang terkena proyektil, saat itu juga kami tinjau dan kami temui Kepala Desa masing-masing desa, kami minta maaf saat itu juga," paparnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga dikejutkan oleh serentetan tembakan yang tidak diketahui asalnya.
Rentetan tembakan itu bahkan menyasar dua desa, yakni Dusun Gading IV dan II. Setidaknya ada 11 rumah yang menjadi sasaran tembak itu hingga bolong tertembus peluru.
(lns)