Polisi selidiki penemuan amunisi di Banyuanyar
A
A
A
Sindonews.com - Jajaran Kepolisian dari Polresta Solo terus menyelidiki puluhan peluru aktif yang ditemukan oleh seorang warga di sebuah gudang pabrik di Kelurahan Banyanyar Kecamatan Sumber, Jumat pekan kemarin.
Menurut Kapolres Solo Komisaris Besar Polisi (Kombespol) Asdjimain, kepolisian sampai saat ini belum mengetahui siapa pemilik peluru aktif tersebut. Tapi, pihaknya sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi mata terkait penemuan amunisi itu.
“Ada beberapa saksi mata yang telah kami mintai keterangan mengenai hal itu, kami terus kumpulkan bukti-bukti dan saksi yang ada. Sampai saat ini belum bisa disimpulkan kegunaaan amunisi tersebut untuk apa,” ungkap Asdjimain, kepada KORAN SINDO, Senin (1/7) siang.
Sampai hari ini, kata Asdjimain pihaknya belum menemukan bukti kuat bahwa amunisi itu milik pihak gudang pabrik. Dia mengakui, pemilik gudang pabrik itu adalah seorang purnawirawan TNI bernama Parno.
“Bisa saja di rumah saya dilempari amunisi itu, bisa saja di rumah yang lain. Tindak kriminal itu bisa menimpa siapa saja dan di mana saja. Belum ada yang membuktikan jika amunisi itu dimiliki oleh pemilik gudang,” pungkasnya.
Menurutnya dari puluhan amunisi yang ditemukan tersebut ada beberapa amunisi yang digunakan oleh jajaran kepolisian, yakni jenis colt. Sedangkan untuk jenis lainnya belum diketahui
jenisnya, yang pasti rata-rata peluru digunakan untuk senjata jenis lama.
Asdjimain menambahkan penemuan amunisi yang tersebut bisa menjadi berbahya. Apalagi peluru-peluru tersebut disertai dengan senjata-senjata yang dipakai untuk melepaskannya. Menurutnya penemuan itu menjadi perhatian khusus di jajaran kepolisian baik di tingkat Polresta maupun di tingkat Polda Jawa tengah.
Perhatian khusus itu dilakukan mengingat sering terjadinya tindak terorisme yang akhir-akhir ini sering terjadi di Indonesia.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 61 aminusi aktif ditemukan di salah satu sudut pabrik tersebut. Amunisi itu diantaranya adalah jenis Colt 38 butir, SKS 10 butir, LE dua butir FN Satu butir. Selain itu sisanya merupakan jenis reugermini jenis karet dan jenis peluru tajam.
Puluhan amunisi itu ditemukan terbungkus plastik oleh warga dan salah seorang pemulung yang mencari barang-barang di tempat itu.
Menurut Kapolres Solo Komisaris Besar Polisi (Kombespol) Asdjimain, kepolisian sampai saat ini belum mengetahui siapa pemilik peluru aktif tersebut. Tapi, pihaknya sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi mata terkait penemuan amunisi itu.
“Ada beberapa saksi mata yang telah kami mintai keterangan mengenai hal itu, kami terus kumpulkan bukti-bukti dan saksi yang ada. Sampai saat ini belum bisa disimpulkan kegunaaan amunisi tersebut untuk apa,” ungkap Asdjimain, kepada KORAN SINDO, Senin (1/7) siang.
Sampai hari ini, kata Asdjimain pihaknya belum menemukan bukti kuat bahwa amunisi itu milik pihak gudang pabrik. Dia mengakui, pemilik gudang pabrik itu adalah seorang purnawirawan TNI bernama Parno.
“Bisa saja di rumah saya dilempari amunisi itu, bisa saja di rumah yang lain. Tindak kriminal itu bisa menimpa siapa saja dan di mana saja. Belum ada yang membuktikan jika amunisi itu dimiliki oleh pemilik gudang,” pungkasnya.
Menurutnya dari puluhan amunisi yang ditemukan tersebut ada beberapa amunisi yang digunakan oleh jajaran kepolisian, yakni jenis colt. Sedangkan untuk jenis lainnya belum diketahui
jenisnya, yang pasti rata-rata peluru digunakan untuk senjata jenis lama.
Asdjimain menambahkan penemuan amunisi yang tersebut bisa menjadi berbahya. Apalagi peluru-peluru tersebut disertai dengan senjata-senjata yang dipakai untuk melepaskannya. Menurutnya penemuan itu menjadi perhatian khusus di jajaran kepolisian baik di tingkat Polresta maupun di tingkat Polda Jawa tengah.
Perhatian khusus itu dilakukan mengingat sering terjadinya tindak terorisme yang akhir-akhir ini sering terjadi di Indonesia.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 61 aminusi aktif ditemukan di salah satu sudut pabrik tersebut. Amunisi itu diantaranya adalah jenis Colt 38 butir, SKS 10 butir, LE dua butir FN Satu butir. Selain itu sisanya merupakan jenis reugermini jenis karet dan jenis peluru tajam.
Puluhan amunisi itu ditemukan terbungkus plastik oleh warga dan salah seorang pemulung yang mencari barang-barang di tempat itu.
(lns)