GMNI: Hentikan arogansi kepolisian

Senin, 01 Juli 2013 - 11:32 WIB
GMNI: Hentikan arogansi...
GMNI: Hentikan arogansi kepolisian
A A A
Sindonews.com - Peringatan Hari Bhayangkara, di Jember, pada 1 Juli 2013, diwarnai dengan aksi teaterikal dari aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Aksi teaterikal yang digelar, di Bundaran DPRD Jember, itu menggambarkan penegakan oleh Polri yang masih belum optimal.

Korlap aksi GMNI Anggara mengatakan, pihaknya mendesak Hari Bhayangkara ini harus menjadi evaluasi di tubuh Polri secara menyeluruh. Menurut Anggara, kasus mantan Korlantas Polri Irjen Djoko Susilo kasus simulator SIM, mantan Kabareskrim Mabes Polri Komjenpol Susno Duadji, menjadi refleksi kinerja polisi yang masih buruk.

Selain itu, GMNI juga menyikapi kasus Rahmatullah warga Pakis Panti, Jember, dengan vonis 8 tahun penjara karena tuduhan pencurian dan kekerasan. Mereka menduga, barang bukti jauh dari validitas dan kebenaran dakwaan oleh polisi yang terkesan dipaksakan.

Tidak ada penjagaan ketat oleh aparat polisi ketika demo itu berlangsung. "Pengamanan demo BBM oleh polisi di kota lain yang mengenai seorang jurnalis juga turut kita sesalkan, kemudian remunerasi Rp600 ribu per anggota golongan terendah kami sesalkan, karena tidak merubah mentalitas kepolisian dari jajaran atas hingga bawah," terangnya, Senin (1/7/2013).

Dia melanjutkan, GMNI mendesak polisi agar serius menegakkan supremasi hukum, benahi kinerja dan profesionalitas di tubuh Polri, dan menolak arogansi polisi.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2385 seconds (0.1#10.140)