Ratusan warga Blitar Selatan alami kelaparan

Rabu, 26 Juni 2013 - 18:54 WIB
Ratusan warga Blitar...
Ratusan warga Blitar Selatan alami kelaparan
A A A
Sindonews.com - Ratusan Kepala Keluarga (KK), penghuni Desa Ngadipuro, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, mengalami kelaparan, dan kesulitan memenuhi kebutuhan pangan. Sejak 2012 hingga kini, desa yang berada di wilayah selatan Kabupaten Blitar, itu berstatus sebagai desa rawan pangan.

Untuk hidup, sebagian besar warga bergantung dari uluran bantuan pemerintah. "Karena di desa itu sulit mendapatkan lahan pangan. Terutama ketika musim kemarau datang," ujar Kepala Seksi Ketahanan Pangan Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Blitar Edy Santoso kepada wartawan, Rabu (26/6/2013).

Secara geografis, wilayah selatan Kabupaten Blitar merupakan daerah gersang. Alamnya yang ada, berupa dataran tinggi pegunungan yang mengandung kapur. Menurut Edy, terlalu sulit menjumpai sebidang tanah subur yang bagus untuk pertumbuhan tanaman pangan, di daerah tersebut.

Sementara mayoritas warga bermatapencaharian sebagai pencocok tanam, di ladang dan huma lereng pegunungan. "Sistem pengairannya yang ada, berasal dari curahan air hujan. Bukan aliran dari sungai irigasi," terangnya.

Kondisi alam yang kurang menguntungkan itu, mengakibatkan warga Blitar selatan secara sosiologis terstigma sebagai masyarakat minus. Tidak heran, untuk mengubah nasib tidak sedikit warga yang memilih menjadi buruh migran. "Namun yang bertahan sebagai petani jumlahnya juga tidak sedikit," jelasnya.

Dalam tinjauan bersama pendamping partisipasif Desa Mandiri pangan, di 38 daerah se-Propinsi Jawa Timur, pemerintah memberikan bantuan 200 paket sembako kepada 200 KK.

"Kita bertekad untuk bisa mengentaskan dari status desa rawan pangan. Salah satunya dengan mengikutkan program Desa Mandiri. Kita juga mencoba mencari tahu kondisi desa-desa lainya," paparnya.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar Abdul Munib berharap, Pemkab Blitar lebih serius memperhatikan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Blitar, terutama dalam bidang pangan.

Sebab, banyak program sokongan APBD yang bisa dimanfaatkan untuk itu. "Kuncinya adalah keseriusan. Bagaimana program dijalankan agar krisis pangan tidak terjadi," ujarnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8610 seconds (0.1#10.140)