Kronologis penembakan Dan Pos Kopassus di Papua
A
A
A
Sindonews.com - Komandan Pos (Dan Pos) Kopassus, Illo, Puncak Jaya, Papua, Letda Inf. Wayan tewas ditembak di bagian kepala oleh kelompok bersenjata yang diduga adalah Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Penembakan terjadi sekira pukul 14.00 WIT, saat korban beserta rombongan sedang melakukan perjalanan dari Ilu menuju Kebun Anggur, Papua, dengan menggunakan mobil Strada. Saat kejadian, korban bersama Pratu Supri, Prada Amdi, dan Tono, sopir mobil.
Saat tengah melintas, kendaraan korban dihadang. Lalu, secara membabi buta pelaku menyemburkan pelurunya ke arah sopir dan badan mobil. Selain menembak, para pelaku juga menghampiri mobil korban dan menyabetkan benda tajam ke arah korban.
Dalam penyergapan mendadak itu, Letda Inf. Wayan meninggal dunia terkena tembak di bagian kepala, dan dada, serta luka bacok di bagian kepala, dan pergelangan tangan, serta lutut kaki sebelah kanan. Rencananya, korban akan langsung dibawa kerumah duka di Sentani.
Sementara Tono, sopir mobil Strada, tewas akibat luka bacok di bagian pelipis. Korban tewas, saat akan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan di Kampung Kigolikme.
Selain berhasil membunuh anggota TNI, para penyerang juga berhasil membawa kabur satu pucuk senjata api milik korban, jenis pistol sig sauer.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dandim Wamena Letkol Inf. Yusuf Sampetoding mengatakan, atas peristiwa itu pihaknya langsung memberlakukan siaga satu.
Sementara Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII Cendrawasih Kolonel Jansen Simanjuntak mengaku, dirinya belum mengetahui insiden penembakan tersebut. "Kami belum mendapatkan informasi tersebut, tetapi kami akan melakukan kroscek di lapangan," jelas Jansen singkat.
Penembakan terjadi sekira pukul 14.00 WIT, saat korban beserta rombongan sedang melakukan perjalanan dari Ilu menuju Kebun Anggur, Papua, dengan menggunakan mobil Strada. Saat kejadian, korban bersama Pratu Supri, Prada Amdi, dan Tono, sopir mobil.
Saat tengah melintas, kendaraan korban dihadang. Lalu, secara membabi buta pelaku menyemburkan pelurunya ke arah sopir dan badan mobil. Selain menembak, para pelaku juga menghampiri mobil korban dan menyabetkan benda tajam ke arah korban.
Dalam penyergapan mendadak itu, Letda Inf. Wayan meninggal dunia terkena tembak di bagian kepala, dan dada, serta luka bacok di bagian kepala, dan pergelangan tangan, serta lutut kaki sebelah kanan. Rencananya, korban akan langsung dibawa kerumah duka di Sentani.
Sementara Tono, sopir mobil Strada, tewas akibat luka bacok di bagian pelipis. Korban tewas, saat akan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan di Kampung Kigolikme.
Selain berhasil membunuh anggota TNI, para penyerang juga berhasil membawa kabur satu pucuk senjata api milik korban, jenis pistol sig sauer.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dandim Wamena Letkol Inf. Yusuf Sampetoding mengatakan, atas peristiwa itu pihaknya langsung memberlakukan siaga satu.
Sementara Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII Cendrawasih Kolonel Jansen Simanjuntak mengaku, dirinya belum mengetahui insiden penembakan tersebut. "Kami belum mendapatkan informasi tersebut, tetapi kami akan melakukan kroscek di lapangan," jelas Jansen singkat.
(san)