Muhaimin minta KPU loloskan Khofifah
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar merasa yakin, Khofifah Indar Parawansah akan tetap bisa maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim), Agustus mendatang. Untuk itu, dia meminta KPU Jawa Timur bertindak objektif dan meloloskan Khofifah sebagai calon gubernur.
Keyakinan bahwa Khofifah akan tetap lolos, dan bisa maju dalam Pilgub Jatim, pada Agustus mendatang, disampaikan Muhaimin usai menghadiri sebuah acara, di Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Untuk diketahui, mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan era Gus Dur, Khofifah Indarparawansah, diyakini merupakan bakal calon gubernur paling kuat untuk berhadapan dengan calon gubernur incumben Sukarwo-Saefulloh Yusuf.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, tiba-tiba dua sekjend dari dua partai pendukung Khofifah, yakni Partai Kedaulatan dan Partai Persatuan Nahdhotul Ummah Indonesia (PPNUI) mengalihkan dukungannya pada pasangan incumben, meski ketua umumnya masih tetap mendukung Khofifah.
Padahal, syarat maju menjadi calon gubernur harus didukung partai yang memperoleh suara 15 persen dari Pemilu tahun 2009 lalu.
Dengan didukung PKB yang memiliki suara hasil Pemilu 2009 sebanyak 12,26 persen, Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) yang memiliki suara 1,48 persen, PPNUI 0,24 persen, Partai Kedaulatan 0,50 persen, sebenarnya Khofifah optimis lolos. Karena didukung partai dengan total perolehan suara hasil Pemilu 2009 sebanyak 15,55 persen.
Namun dengan kondisi PPNUI dan PK yang masih bermasalah, pencalonan Khofifah-pun terancam akan dicoret oleh KPU. Sebab dukungan kedua partai itu dianggap tidak sah.
Meski demikian, Muhaimin tetap meminta KPU Jawa Timur bertindak objektif dan memoloskan Khofifah sebagai Calon Gubernur Jawa Timur. Sebab ketua umum PPNUI dan PK masih tetap mendukung Khofifah. Sementara kisruh dengan masing-masing sekjen mereka masih dalam proses penyelesaian di dalam internal kedua partai tersebut.
Keyakinan bahwa Khofifah akan tetap lolos, dan bisa maju dalam Pilgub Jatim, pada Agustus mendatang, disampaikan Muhaimin usai menghadiri sebuah acara, di Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Untuk diketahui, mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan era Gus Dur, Khofifah Indarparawansah, diyakini merupakan bakal calon gubernur paling kuat untuk berhadapan dengan calon gubernur incumben Sukarwo-Saefulloh Yusuf.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, tiba-tiba dua sekjend dari dua partai pendukung Khofifah, yakni Partai Kedaulatan dan Partai Persatuan Nahdhotul Ummah Indonesia (PPNUI) mengalihkan dukungannya pada pasangan incumben, meski ketua umumnya masih tetap mendukung Khofifah.
Padahal, syarat maju menjadi calon gubernur harus didukung partai yang memperoleh suara 15 persen dari Pemilu tahun 2009 lalu.
Dengan didukung PKB yang memiliki suara hasil Pemilu 2009 sebanyak 12,26 persen, Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) yang memiliki suara 1,48 persen, PPNUI 0,24 persen, Partai Kedaulatan 0,50 persen, sebenarnya Khofifah optimis lolos. Karena didukung partai dengan total perolehan suara hasil Pemilu 2009 sebanyak 15,55 persen.
Namun dengan kondisi PPNUI dan PK yang masih bermasalah, pencalonan Khofifah-pun terancam akan dicoret oleh KPU. Sebab dukungan kedua partai itu dianggap tidak sah.
Meski demikian, Muhaimin tetap meminta KPU Jawa Timur bertindak objektif dan memoloskan Khofifah sebagai Calon Gubernur Jawa Timur. Sebab ketua umum PPNUI dan PK masih tetap mendukung Khofifah. Sementara kisruh dengan masing-masing sekjen mereka masih dalam proses penyelesaian di dalam internal kedua partai tersebut.
(san)