Sopir mogok tuntut kenaikan tarif angkot
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan sopir angkutan kota (Angkot) di Fakfak Papua Barat menggelar aksi mogok menuntut kenaikan tarif angkutan menyusul kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Aksi besar-besaran sopir ini digelar di Terminal Tuhmburuni. Akibatnya, seluruh aktivitas di Terminal Tuhmburuni sepi dan lumpuh total.
Bahkan sejak pagi, tidak satu pun kendaraan atau angkutan umum lainnya yang berada di terminal Fakfak.
"Semua angkot yang tadinya beroperasi kembali ke pangkalan karena enggan beroperasi," ujar Ketua Organda Anwar Daeng Husen, Senin (24/6/2013).
Masyarakat yang membutuhkan transportasi akhirnya harus mengunakan ojek dan tidak bisa beraktifitas seperti biasa.
Menurut Anwar, tarif angkot saat ini memang tidak sesuai dengan kenaikan harga BBM, saat ini tarif angkot sebesar Rp3.000 perorang.
Sementara dalam aksi sopir angkot itu menuntut ke Pemerintah Fakfak agar mengeluarkan SK pemberlakuan tarif angkutan baru.
Mereka mengancam akan mogok selama pemerintah setempat belum menaikkan tarif baru.
Aksi besar-besaran sopir ini digelar di Terminal Tuhmburuni. Akibatnya, seluruh aktivitas di Terminal Tuhmburuni sepi dan lumpuh total.
Bahkan sejak pagi, tidak satu pun kendaraan atau angkutan umum lainnya yang berada di terminal Fakfak.
"Semua angkot yang tadinya beroperasi kembali ke pangkalan karena enggan beroperasi," ujar Ketua Organda Anwar Daeng Husen, Senin (24/6/2013).
Masyarakat yang membutuhkan transportasi akhirnya harus mengunakan ojek dan tidak bisa beraktifitas seperti biasa.
Menurut Anwar, tarif angkot saat ini memang tidak sesuai dengan kenaikan harga BBM, saat ini tarif angkot sebesar Rp3.000 perorang.
Sementara dalam aksi sopir angkot itu menuntut ke Pemerintah Fakfak agar mengeluarkan SK pemberlakuan tarif angkutan baru.
Mereka mengancam akan mogok selama pemerintah setempat belum menaikkan tarif baru.
(lns)