Nekat seberangi sungai, sekeluarga terseret
A
A
A
Sindonews.com - Satu keluarga warga Dusun Lapadihompong, Desa Baringeng Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan terseret arus sungai saat nekat menyeberang. Seorang ibu ditemukan tewas satu kilometer dari lokasi tenggelemnya.
Peristiwa terseret arus sungai tersebut terjadi pada Selasa 18 Juni 2013 sore sekira pukul 18.00 Wita. Saat itu satu keluarga yakni ayah-ibu dan anak menyeberangi sungai yang setinggi lutut sambil membawa motor.
Namun saat berada ditengah sungai, laju motor tegelincir hingga satu keluarga ini jatuh dan terbawa arus.
Kepala Desa Baringeng Kecamatan Libureng, Akbar mengatakan, anak dan bapaknya selamat, motor terseret sejauh 10 meter. Sedangkan Hj Dahlia ditemukan tewas terseret arus sungai.
Saat kejadian itu, suami korban Hj Dahlia langsung melaporkan ke warga meminta pertolongan.
"Korban sudah dikebumikan tadi malam, sementara motor korban baru ditemukan tadi pagi," kata Akbar saat dihubungi via ponselnya, Rabu, (19/6/2013).
Menurut Akbar, selama lima tahun memimpin Desa Baringeng lokasi penyeberangan sungai itu sudah diusulkan ke pemerintah kabupaten agar dibuatkan jembatan karena akses perekonomian warga menggunakan jalur sungai itu sangat padat, jika musim hujan maka penyeberangan lumpuh total.
"Kemarin kita sudah buatkan jembatan darurat tapi tidak bisa bertahan lama, sehingga kami memohon agar kiranya pemerintah memperhatikan akses ekonomi warga di desa ini," harapnya.
Sementara itu, satu korban terseret arus juga terjadi di sungai Sanrego desa Palakka Kecamatan Kahu sekira pukul 15.00, Wita, Rabu, (19/6/2013).
Seorang warga bernama Muchtar (50) diduga tewas tenggelam saat melintas sungai itu usai dari menggarap sawahnya. Saat ini, korban masih dalam pencarian oleh warga beserta Badan Search And Rescue (SAR) Bone.
Humas Basarnas Bone, Andi Abraham Sultan mengatakan pihaknya melakukan penyelaman ke dasar sungai. Dilokasi, pencarian sempat mengalami kendala karena derasnya sungai dan tingginya air.
"Kita terima laporan tadi dan anggota langsung ke lokasi. Sementara ini, cuaca di Bone besar dan berdampak meluapnya sungai kemungkinan akan berkepanjangan hingga Agustus mendatang," ujarnya.
Peristiwa terseret arus sungai tersebut terjadi pada Selasa 18 Juni 2013 sore sekira pukul 18.00 Wita. Saat itu satu keluarga yakni ayah-ibu dan anak menyeberangi sungai yang setinggi lutut sambil membawa motor.
Namun saat berada ditengah sungai, laju motor tegelincir hingga satu keluarga ini jatuh dan terbawa arus.
Kepala Desa Baringeng Kecamatan Libureng, Akbar mengatakan, anak dan bapaknya selamat, motor terseret sejauh 10 meter. Sedangkan Hj Dahlia ditemukan tewas terseret arus sungai.
Saat kejadian itu, suami korban Hj Dahlia langsung melaporkan ke warga meminta pertolongan.
"Korban sudah dikebumikan tadi malam, sementara motor korban baru ditemukan tadi pagi," kata Akbar saat dihubungi via ponselnya, Rabu, (19/6/2013).
Menurut Akbar, selama lima tahun memimpin Desa Baringeng lokasi penyeberangan sungai itu sudah diusulkan ke pemerintah kabupaten agar dibuatkan jembatan karena akses perekonomian warga menggunakan jalur sungai itu sangat padat, jika musim hujan maka penyeberangan lumpuh total.
"Kemarin kita sudah buatkan jembatan darurat tapi tidak bisa bertahan lama, sehingga kami memohon agar kiranya pemerintah memperhatikan akses ekonomi warga di desa ini," harapnya.
Sementara itu, satu korban terseret arus juga terjadi di sungai Sanrego desa Palakka Kecamatan Kahu sekira pukul 15.00, Wita, Rabu, (19/6/2013).
Seorang warga bernama Muchtar (50) diduga tewas tenggelam saat melintas sungai itu usai dari menggarap sawahnya. Saat ini, korban masih dalam pencarian oleh warga beserta Badan Search And Rescue (SAR) Bone.
Humas Basarnas Bone, Andi Abraham Sultan mengatakan pihaknya melakukan penyelaman ke dasar sungai. Dilokasi, pencarian sempat mengalami kendala karena derasnya sungai dan tingginya air.
"Kita terima laporan tadi dan anggota langsung ke lokasi. Sementara ini, cuaca di Bone besar dan berdampak meluapnya sungai kemungkinan akan berkepanjangan hingga Agustus mendatang," ujarnya.
(ysw)