Saat ini, elektabilitas pasangan Rido tertinggi di Pilwalkot Bandung

Selasa, 18 Juni 2013 - 19:38 WIB
Saat ini, elektabilitas...
Saat ini, elektabilitas pasangan Rido tertinggi di Pilwalkot Bandung
A A A
Sindonews.com - Hasil survei Puslitbang Kebijakan Publik dan Kewilayahan LPMM Universitas Padjajaran (Unpad), menyatakan elektabilitas Ridwan Kamil-Oded Danial (Rido) tertinggi dengan 30,4 persen suara dalam Pemilihan Wali Kota Bandung (Pilwalkot) Bandung.

Posisi dua hingga empat masing-masing ditempati Ayi Vivananda-Nani suryani (26,7 persen), Edi Siswadi-Erwan Setiawan (19,1 persen), dan MQ Iswara-Asep Dedi Ruyadi (6,9 persen).

Berbeda dengan kandidat yang diusung parpol, elektabilitas para kandidat dari jalur independen justru terpuruk. Mereka tidak mampu menyalip elektabilitas kandidat yang diusung partai.

Mereka menempati urutan lima hingga delapan, masing-masing Bambang Setiadi-Alex Tahsin (1,6 persen), Budi Setiawan-Rizal Firdaus (0,5 persen), Wahyudin-Toni Apriliani (1,1 persen), serta Wawan Dewanta-HM Sayogo (0,4 persen). Sedangkan yang belum menentukan pilihan sebesar 13,2 persen.

"Peluang calon independen untuk memenangkan pilwalkot sulit karena pasangan yang ada terlalu dadakan," ujar Kepala Puslitbang Kebijakan Publik dan Kewilayahan LPPM Unpad, Dede Mariana, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/6/2013).

Berkaca dari hasil survei, pilwalkot diprediksi berjalan satu putaran dengan Rido sebagai pemenang. "Tapi tidak menutup kemungkinan pilwalkot akan dua putaran. Kalau dua putaran, kemungkinan yang akan maju ke putaran dua adalah Rido dan Ayi-Nani," jelasnya.

Berjalan satu atau dua putaran, menurut Dede itu tergantung strategi kampanye yang dilakukan kandidat dan tim suksesnya. Kampanye yang tinggal satu hari akan cukup efektif jika dimaksimalkan dengan baik.

Dede mengatakan, survei digelar pada 4-9 Juni lalu di 24 kecamatan dan 100 kelurahan di Kota Bandung. Metode survei yang digunakan adalah dengan teknik multistage random sampling. Margin of error dari survei ini adalah 3,12 persen. Jumlah kuesioner yang digunakan ada 1.730 dan jumlah kuosioner yang diolah 1.699.

Disinggung sikap pembangkangan PKS soal kenaikan harga BBM, ia menyebut itu tidak berpengaruh pada elektabilitas Rido.

"Kenapa? tidak berpengaruh. Karena, yang dinilai publik itu lebih pada sisi ketokohannya, bukan parpol," kata Dede.

Sementara selain unggul dari segi elektabilitas, Rido juga menempati urutan ppopularitas tertinggi dengan 32,4 persen. Posisi dua hingga empat ditempati Ayi-Nani (31,5 persen), Edi-Erwan (24,7 persen), dan Iswara-Asep (6,5 persen).

Posisi lima hingga delapan masing-masing ditempati Bambang-Alex (1,5 persen), Budi-Rizal (0,8 persen), Wahyudin-Toni (0,7 persen), serta Wawan-Sayogo (0,4 persen). Sedangkan yang belum menentukan pilihan 1,5 persen.

Dari hasil survei juga diketahui 80 persen responden tahu akan ada pilwalkot, 12 persen menyatakan kurang tahu, dan 8 persen tidak tahu.

Sementara dari segi elektabilitas partai, Golkar menempati urutan teratas dengan 17,6 persen. Posisi berikutnya adalah Partai Demokrat (15,2 persen), PDIP (14,5 persen), PKS (10,5 persen), Gerindra (4,9 persen), Hanura (2,5 persen), PAN (2,5 persen), PPP (1,8 persen), NasDem (0,8 persen), PBB (0,7 persen), PKB (0,4 persen), dan PKPI (0,1 persen). Sedangkan yang belum menentukan pilihan 29 persen.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1264 seconds (0.1#10.140)