Cuaca ekstrim, antrian di Pelabuhan Merak mengular
A
A
A
Sindonews.com - Kehadiran Kapal Motor Penumpang (KMP) Port Link, yang melayani penyeberangan Pelabuhan Merak–Pelabuhan Bakeuheni, ternyata tidak mampu mengurai antrean yang terjadi di Pelabuhan Merak. Karena saat cuaca buruk terjadi, KMP Port Link juga mengalami gagal sandar di Pelabuhan Bakaeuni, Lampung.
Pada pukul 03.00 WIB, antrean truk yang terjadi di luar Pelabuhan Merak mengular hingga dua kilometer. Antrean truk kembali memanjang diluar Pelabuhan Merak, hingga dua kilometer tepatnya di Jalan Cikuasa Atas, Kelurahan Gerem, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon.
Kepala Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (OPP) Merak Endi Prasetio mengatakan, cuaca ekstrim yang terjadi di Pelabuhan Merak, mengakibatkan kapal-kapal berkapasitas kecil tidak berani untuk melakukan aktivitas bongkar muat penumpang. Sehingga kapal-kapal tersebut tidak melakukan pelayaran.
"Kami berharap cuaca dapat kembali normal sehingga kapal-kapal berkapasitas kecil bisa beroperasi," kata Endi, Jumat (14/6/2013).
Endi menambahkan, akibat cuaca ektrim itu juga kapal besar seperti KMP Port Link mengalami gagal sandar di Pelabuhan Bakaeuni, Lampung. Untuk itu, Endi mengaku akan berhati-hati dalam memberikan izin berlayar kepada kapal-kapal yang akan beroperasi, untuk mengatisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Informasinya KMP Port Link juga mengalami gagal sandar di Bakaeuni," tambahnya.
Endi juga melanjutkan, akan melakukan perbaikan jadwal kapal. Sebab, KMP Port Link diakui telah mengganggu jadwal kapal lainnya. Hal itu dikarenakan, KMP Port Link belum dapat menyesuaikan pengoperasianya dengan dermaga yang ada di Pelabuhan Merak.
"KMP Port Link ini jadwal bongkarnya lebih lama, jadi kami akan segera kembali melakukan perbaikan jadwal agar tidak mengganggu kapal lainnya," ujarnya.
Endi berharap, cuaca di Pelabuhan Merak dapat kembali normal sehingga dapat menambah armada kapal untuk dapat beroperasi kembali, dan dapat mengurai antrean kendaraan yang terjadi saat ini.
"Sekarang ada 24 kapal yang beroperasi, namun karena cuaca kurang baik, kapal-kapal itu kesulitan bersandar," harapnya.
Sementara itu, Humas PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Mario Sardadi mengatakan, dirinya tidak mengetahui gagal sandarnya KMP Port Link di Pelabuhan Bakaueni, Lampung.
Namun, dia menjelaskan jika kondisi perairan di Pelabuhan Bakaeuni, Lampung jauh lebih ektrim dari kondisi perairan Pelabuhan Merak.
"Itu bisa saja, karena perairan disana jauh lebih ekstrim. Tapi saya belum mengetahui kabar tersebut," katanya.
Pada pukul 03.00 WIB, antrean truk yang terjadi di luar Pelabuhan Merak mengular hingga dua kilometer. Antrean truk kembali memanjang diluar Pelabuhan Merak, hingga dua kilometer tepatnya di Jalan Cikuasa Atas, Kelurahan Gerem, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon.
Kepala Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (OPP) Merak Endi Prasetio mengatakan, cuaca ekstrim yang terjadi di Pelabuhan Merak, mengakibatkan kapal-kapal berkapasitas kecil tidak berani untuk melakukan aktivitas bongkar muat penumpang. Sehingga kapal-kapal tersebut tidak melakukan pelayaran.
"Kami berharap cuaca dapat kembali normal sehingga kapal-kapal berkapasitas kecil bisa beroperasi," kata Endi, Jumat (14/6/2013).
Endi menambahkan, akibat cuaca ektrim itu juga kapal besar seperti KMP Port Link mengalami gagal sandar di Pelabuhan Bakaeuni, Lampung. Untuk itu, Endi mengaku akan berhati-hati dalam memberikan izin berlayar kepada kapal-kapal yang akan beroperasi, untuk mengatisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Informasinya KMP Port Link juga mengalami gagal sandar di Bakaeuni," tambahnya.
Endi juga melanjutkan, akan melakukan perbaikan jadwal kapal. Sebab, KMP Port Link diakui telah mengganggu jadwal kapal lainnya. Hal itu dikarenakan, KMP Port Link belum dapat menyesuaikan pengoperasianya dengan dermaga yang ada di Pelabuhan Merak.
"KMP Port Link ini jadwal bongkarnya lebih lama, jadi kami akan segera kembali melakukan perbaikan jadwal agar tidak mengganggu kapal lainnya," ujarnya.
Endi berharap, cuaca di Pelabuhan Merak dapat kembali normal sehingga dapat menambah armada kapal untuk dapat beroperasi kembali, dan dapat mengurai antrean kendaraan yang terjadi saat ini.
"Sekarang ada 24 kapal yang beroperasi, namun karena cuaca kurang baik, kapal-kapal itu kesulitan bersandar," harapnya.
Sementara itu, Humas PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Mario Sardadi mengatakan, dirinya tidak mengetahui gagal sandarnya KMP Port Link di Pelabuhan Bakaueni, Lampung.
Namun, dia menjelaskan jika kondisi perairan di Pelabuhan Bakaeuni, Lampung jauh lebih ektrim dari kondisi perairan Pelabuhan Merak.
"Itu bisa saja, karena perairan disana jauh lebih ekstrim. Tapi saya belum mengetahui kabar tersebut," katanya.
(stb)