Esthon - Paul klaim ada penggelembungan suara untuk Frenly
A
A
A
Sindonews.com - Tim sukses pasangan Cagub dan Cawagub, Esthon Foenay dan Paul Talo, mengklaim telah menemukan penggelembungan suara di beberapa daerah untuk memenangkan pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur, Frans Lebu Raya dan Beni Litelnoni atau pasangan Frenly.
Koordinator tim Esthon - Paul Gabriel Beri Binna, menyebutkan kecurangan dengan menggelembungkan suara terjadi Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Sumba Barat Daya, Lembata, Sikka, Nagakeo, dan TTU.
Selain itu, tim Esthon - Paul juga mengaku menemukan fakta adanya praktik money politic di Kabupaten TTS, dan daerah Flores.
"Bahkan ditemukan keterlibatan oknum pejabat di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) serta, oknum pejabat di Provinsi NTT, termasuk di Flores yang terlibat secara langsung menjadi tim sukses Frenly," jelasnya, Senin (3/6/2013).
Sementara itu calon Gubernur NTT, Esthon Foenay mengaku belum kalah. " Kita belum kalah. Kita tunggu saja Proses hukumnya di MK," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di Nusa Tenggara Timur telah didaftar di MK, karena banyak kecurangan dilapangan yang tidak disikapi KPUD NTT, termasuk Panwas Pilgub NTT.
Hasil rapat pleno KPUD NTT pada Sabut (1/6) lalu menempatkan pasangan Frans Lebu Raya dan Beni Litelnoni sebagai pemenang, dengan prosestase 51 persen. Sementara saingannya Esthon Foenay meraih 48 persen suara.
Pemilihan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur NTT diikuti 3.027.094. Dari jumlah tersebut pasangan Esthon - Paul memperoleh dukungan suara sebanyak 1.014.888 atau 48,75, sementara saingannya Frenly mendulang, 1.067.054 suara atau 51,25 persen. Terpaut 52.166 untuk kemenangan Frenly.
Koordinator tim Esthon - Paul Gabriel Beri Binna, menyebutkan kecurangan dengan menggelembungkan suara terjadi Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Sumba Barat Daya, Lembata, Sikka, Nagakeo, dan TTU.
Selain itu, tim Esthon - Paul juga mengaku menemukan fakta adanya praktik money politic di Kabupaten TTS, dan daerah Flores.
"Bahkan ditemukan keterlibatan oknum pejabat di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) serta, oknum pejabat di Provinsi NTT, termasuk di Flores yang terlibat secara langsung menjadi tim sukses Frenly," jelasnya, Senin (3/6/2013).
Sementara itu calon Gubernur NTT, Esthon Foenay mengaku belum kalah. " Kita belum kalah. Kita tunggu saja Proses hukumnya di MK," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di Nusa Tenggara Timur telah didaftar di MK, karena banyak kecurangan dilapangan yang tidak disikapi KPUD NTT, termasuk Panwas Pilgub NTT.
Hasil rapat pleno KPUD NTT pada Sabut (1/6) lalu menempatkan pasangan Frans Lebu Raya dan Beni Litelnoni sebagai pemenang, dengan prosestase 51 persen. Sementara saingannya Esthon Foenay meraih 48 persen suara.
Pemilihan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur NTT diikuti 3.027.094. Dari jumlah tersebut pasangan Esthon - Paul memperoleh dukungan suara sebanyak 1.014.888 atau 48,75, sementara saingannya Frenly mendulang, 1.067.054 suara atau 51,25 persen. Terpaut 52.166 untuk kemenangan Frenly.
(rsa)