Siswi dicabuli Kepsek, guru ngadu ke Wawali Bandung
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah guru melaporkan kasus pencabulan yang diduga dilakukan Kepala Sekolah SMKN 4 Bandung terhadap sejumlah siswinya. Sebelumnya, kasus tersebut telah dilaporkan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Bandung namun tidak ada tindak lanjutnya.
Beberapa perwakilan orangtua, komite sekolah, serta korban, saat ini berkumpul di ruang kerja wakil wali Kota Bandung. Mereka masih menunggu Ayi yang belum datang ke lokasi karena masih ada kegiatan.
"Sebelumnya kami sudah melaporkan ini ke Pak Ayi. Tapi beliau meminta kami datang untuk klarifikasi," kata Ketua Komite SMKN 4 Bandung, Bambang Irawan, Senin (3/6/2013).
Dijelaskannya, beberapa siswi SMKN 4 mendapat pelecehan dari sang kepsek. Mereka mengaku ada yang diraba dan dicium. Para korban bungkam karena takut pada sang kepsek.
Beberapa guru dan wali kelas yang peduli akhirnya buka suara setelah mendengar keluhan korban dan melapor ke komite sekolah. Dari situ ditelusuri dan ada beberapa korban yang mengaku.
"Total ada lima siswi yang mengaku sebagai korban dan membuat surat pernyataan. Tapi satu orangtua mencabut surat pernyataan dan memaafkan kepala sekolah," jelas Bambang.
Disinggung alasan melapor ke wakil wali Kota Bandung, ia mengaku karena sejauh ini belum ada tindak lanjut dari Disdik Kota Bandung.
"Sebulan lalu kami sudah lapor ke Disdik, mungkin masih berproses, tapi belum ada keputusan apa-apa," paparnya.
Dengan melapor ke pucuk pimpinan di Kota Bandung, ia berharap ada kejelasan dari kasus itu.
"Kita ingin kebenaran terungkap," tegas Bambang.
Beberapa perwakilan orangtua, komite sekolah, serta korban, saat ini berkumpul di ruang kerja wakil wali Kota Bandung. Mereka masih menunggu Ayi yang belum datang ke lokasi karena masih ada kegiatan.
"Sebelumnya kami sudah melaporkan ini ke Pak Ayi. Tapi beliau meminta kami datang untuk klarifikasi," kata Ketua Komite SMKN 4 Bandung, Bambang Irawan, Senin (3/6/2013).
Dijelaskannya, beberapa siswi SMKN 4 mendapat pelecehan dari sang kepsek. Mereka mengaku ada yang diraba dan dicium. Para korban bungkam karena takut pada sang kepsek.
Beberapa guru dan wali kelas yang peduli akhirnya buka suara setelah mendengar keluhan korban dan melapor ke komite sekolah. Dari situ ditelusuri dan ada beberapa korban yang mengaku.
"Total ada lima siswi yang mengaku sebagai korban dan membuat surat pernyataan. Tapi satu orangtua mencabut surat pernyataan dan memaafkan kepala sekolah," jelas Bambang.
Disinggung alasan melapor ke wakil wali Kota Bandung, ia mengaku karena sejauh ini belum ada tindak lanjut dari Disdik Kota Bandung.
"Sebulan lalu kami sudah lapor ke Disdik, mungkin masih berproses, tapi belum ada keputusan apa-apa," paparnya.
Dengan melapor ke pucuk pimpinan di Kota Bandung, ia berharap ada kejelasan dari kasus itu.
"Kita ingin kebenaran terungkap," tegas Bambang.
(ysw)