Sering bertikai, 2 kelompok warga Jalan Kandea damai di Polda
A
A
A
Sindonews.com - Aparat kepolisian Polda Sulselbar mendamaikan dua kelompok warga yang selama ini terlibat tawuran di Jalan Kandea Makassar.
Kedua kelompok warga Jalan Kandea dan warga Jalan Bunga Ejayya itu, sepakat melakukan perdamainan di Mapolda Sulawesi Selatan, Rabu (29/5/2013), siang. Dua kelompok warga itu bertekad untuk menjaga situasi keamanan di kampung mereka.
Ketua RW 4 Bunga Ejayya, Muhammad Tahir, mengatakan ia bersama warganya siap menerima konsekuensi atas kesepakatan tersebut.
"Warga siap menerima tindakan tegas dari aparat kepolisian jika kembali terjadi konflik diantara antara kedua warga bertetangga tersebut," jelas Muhammad Tahir, di Mapolda Sulsel.
Sementara itu, Kapolda Sulselbar, Irjen Pol Mudji Waluyo, berharap dengan perdamaian ini warga tidak lagi melakukan tindakan yang dapat merugikan lingkungan sekitarnya.
"Saya harap tidak ada lagi yang berbuat anarkis. Saya berjanji akan melakukan tindakan tegas terhadap warga jika tawuran kempali pecah," jelasnya.
Sebelumnya konflik antara dua kelompok warga Kandea dan Bunga Ejayya tersebut dipicu oleh terjadinya pemukulan terhadap seorang warga Bunga Ejayya yang dilakukan warga Kandea, sehingga berbuntut panjang dan saling balas.
Bahkan tawuran warga ini berlangsung berhari-hari yang mengakibatkan jatuhnya korban luka dari kedua belah pihak dan dua buah rumah terbakar akibat terkena lemparan bom molotov.
Pemerintah Kota Makassar pun telah berkali-kali mendamaikan dua kelompok warga yang bertetangga itu. Namun, upaya tersebut selalu gagal.
Kedua kelompok warga Jalan Kandea dan warga Jalan Bunga Ejayya itu, sepakat melakukan perdamainan di Mapolda Sulawesi Selatan, Rabu (29/5/2013), siang. Dua kelompok warga itu bertekad untuk menjaga situasi keamanan di kampung mereka.
Ketua RW 4 Bunga Ejayya, Muhammad Tahir, mengatakan ia bersama warganya siap menerima konsekuensi atas kesepakatan tersebut.
"Warga siap menerima tindakan tegas dari aparat kepolisian jika kembali terjadi konflik diantara antara kedua warga bertetangga tersebut," jelas Muhammad Tahir, di Mapolda Sulsel.
Sementara itu, Kapolda Sulselbar, Irjen Pol Mudji Waluyo, berharap dengan perdamaian ini warga tidak lagi melakukan tindakan yang dapat merugikan lingkungan sekitarnya.
"Saya harap tidak ada lagi yang berbuat anarkis. Saya berjanji akan melakukan tindakan tegas terhadap warga jika tawuran kempali pecah," jelasnya.
Sebelumnya konflik antara dua kelompok warga Kandea dan Bunga Ejayya tersebut dipicu oleh terjadinya pemukulan terhadap seorang warga Bunga Ejayya yang dilakukan warga Kandea, sehingga berbuntut panjang dan saling balas.
Bahkan tawuran warga ini berlangsung berhari-hari yang mengakibatkan jatuhnya korban luka dari kedua belah pihak dan dua buah rumah terbakar akibat terkena lemparan bom molotov.
Pemerintah Kota Makassar pun telah berkali-kali mendamaikan dua kelompok warga yang bertetangga itu. Namun, upaya tersebut selalu gagal.
(rsa)