Mbah Kartun tewas mengenaskan dengan leher nyaris putus
A
A
A
Sindonews.com - Muhammad Nur Ikhsan atau sering dipanggil dengan nama Mbah Kartun (57), Warga Jalan Kol Wahid Udin Lk 1 RT 02 RW 01 (Pragulo) Kelurahan Serasan Jaya Sekayu tersebut ditemukan tewas mengenaskan.
Mbah Kartun yang dikenal sebagai tukang urut dan juga mampu mengobati berbagai penyakit itu ditemukan bersimbah darah dengan leher nyaris putus di Dusun 1 Desa Bailangu Kecamatan Sekayu Kabupaten Muba, Jumat (26/4/2013) sekira pukul 09.30 WIB.
Seorang saksi mata Endang (48), warga Dusun 3 Desa Bailangu yang pertama kali menemukan mayat tersebut di perkebunan sawit mengaku terkejut dengan sosok mayat terlentang yang ditemukannya. Kontan, penemuaan mayat tersebut langsung dilaporkan warga sekitar ke Kades setempat.
"Saat ditemukan korban mengenakan celana bahan warna coklat dan kemeja garis-garis warna coklat-hitam. Di tubuh korban terdapat luka bekas sabetan senjata tajam dan tumpul. Leher korban nyaris putus dan terdapat luka di kening," jelas Endang.
Menurut mertua Korban, Samsuri, pada Kamis (25/4) sekira pukul 18.15 WIB rumah Mbah Kartun sempat didatangi seorang pria yang tidak dikenal dan memintanya untuk datang kerumahnya untuk pijat dan berobat. Pada saat itu, Mbah Kartun tidak berada di rumah namun sedang sholat magrib di musholla dekat rumahnya.
Sedangkan di rumah itu ada istrinya yang saat itu sedang membuat batangan es batu untuk dijual. Pria yang akan menjemput mbah kartun itu, disebut menunjukkan gelagat yang kurang sopan.
“Biasanya orang bertamu kan ngucapkan salam baru masuk rumah. Ini dia langsung masuk ke rumah tanpa ngucapin Assalamualaikum,” ujar Samsuri.
Menurut Samsuri, yang menirukan ucapkan istri Mbah Kartun, pria tersebut bicara dengan nada tinggi dan meminta agar Mbah Kartun segera ke rumahnya karena ada yang mau berobat. Bahkan dia mengaku akan membayar dengan jumlah besar jika Mbah Kartun mau datang ke rumahnya.
Namun ajakan itu sempat ditolak Mbah Kartun dan meminta agar pasien yang ingin berobat datang ke rumahnya saja. Namun karena pria itu meminta penuh harap, dan merasa kasihan akhirnya mbah kartun ikut bersama pria tersebut dengan menumpang ke sepeda motor kearah lumpatan.
Dan nahas keesok siangnya Mbah Kartun tersebut ditemukan sudah meninggal dunia yang diduga dibunuh. Beberapa hari sebelum kejadian, jelas Samsuri, korban jarang bicara akan hendak kemana.
"Biasonyo ngomong terus kalau keluar rumah. Mohon doanya agar baik-baik saja. Tetapi pada saat kejadian tidak ngomong minta doa seperti itu langsung pergi saja," tuturnya.
Korban juga meninggalkan satu orang anak perempuan dari perkawinannya sebelumnya yang saat ini ujian skripsi Akbid di Pulau Jawa dan belum bisa pulang. Dan satu orang anak angkat lagi,” jelasnya.
Mbah Kartun juga dikenal sebagai tukang urut dan juga mampu mengobati penyakit, oleh karena itu untuk wilayah Sekayu dan sekitarnya warga banyak mengenal Mbah Kartun. Wargapun berharap kasus pembunuhan Mbah Kartun tersebut dapat segera terungkap dan pembunuhnya dapat dijatuhi hukuman yang setimpal.
Kapolres Muba, AKBP Iskandar F Sutisna melalui Kapolsek Sekayu, AKP Iwan Wahyudi didampingi Kanit Reskrim, Aipda Rusdi Sinuraya mengatakan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut.
“Kita temukan barang bukti dompet, sandal dan rokok yang merupakan milik korban semua,” jelasnya.
Pihaknya juga masih mendalami keterangan saksi terkait orang yang menjemput ke rumah Mbah Kartun sebab ciri-ciri masih belum jelas karena malam. Sejauh ini, lanjutnya, dari hasil pengembangan hanya hp korban yang hilang.
"Kalau saat diperiksa, kita tidak mendapatkan hp korban. Entah apakah korban tidak membawa hp atau karena hilang. Namun dari keterangan, korban yang pergi habis salat Maghrib sempat ditelepon oleh pihak keluarga sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, keluarga cemas korban belum pulang ke rumah, dan sempat ditelepon lagi, hp korban malah tidak aktif, dan akhirnya keluarga mendapatkan kabar seperti ini," terang Kanit.
Kendati demikian, pihak kepolisian menduga TKP ditemukannya korban bukan tempat yang diduga untuk menghabisi korban. Kanit menduga, korban dibunuh terlebih dahulu, kemudian akhirnya dibuang di TKP.
"Kita tidak menemukan banyak darah di TKP. Kalau memang korban dibunuh disana sudah pasti darahnya banyak, tapi di TKP justru darahnya sedikit. Korban ditemukan dalam posisi telentang," terangnya lagi.
Usai ditemukan, korban langsung dibawa ke kamat mayat RSUDSekayu untuk diindetifikasi.
Mbah Kartun yang dikenal sebagai tukang urut dan juga mampu mengobati berbagai penyakit itu ditemukan bersimbah darah dengan leher nyaris putus di Dusun 1 Desa Bailangu Kecamatan Sekayu Kabupaten Muba, Jumat (26/4/2013) sekira pukul 09.30 WIB.
Seorang saksi mata Endang (48), warga Dusun 3 Desa Bailangu yang pertama kali menemukan mayat tersebut di perkebunan sawit mengaku terkejut dengan sosok mayat terlentang yang ditemukannya. Kontan, penemuaan mayat tersebut langsung dilaporkan warga sekitar ke Kades setempat.
"Saat ditemukan korban mengenakan celana bahan warna coklat dan kemeja garis-garis warna coklat-hitam. Di tubuh korban terdapat luka bekas sabetan senjata tajam dan tumpul. Leher korban nyaris putus dan terdapat luka di kening," jelas Endang.
Menurut mertua Korban, Samsuri, pada Kamis (25/4) sekira pukul 18.15 WIB rumah Mbah Kartun sempat didatangi seorang pria yang tidak dikenal dan memintanya untuk datang kerumahnya untuk pijat dan berobat. Pada saat itu, Mbah Kartun tidak berada di rumah namun sedang sholat magrib di musholla dekat rumahnya.
Sedangkan di rumah itu ada istrinya yang saat itu sedang membuat batangan es batu untuk dijual. Pria yang akan menjemput mbah kartun itu, disebut menunjukkan gelagat yang kurang sopan.
“Biasanya orang bertamu kan ngucapkan salam baru masuk rumah. Ini dia langsung masuk ke rumah tanpa ngucapin Assalamualaikum,” ujar Samsuri.
Menurut Samsuri, yang menirukan ucapkan istri Mbah Kartun, pria tersebut bicara dengan nada tinggi dan meminta agar Mbah Kartun segera ke rumahnya karena ada yang mau berobat. Bahkan dia mengaku akan membayar dengan jumlah besar jika Mbah Kartun mau datang ke rumahnya.
Namun ajakan itu sempat ditolak Mbah Kartun dan meminta agar pasien yang ingin berobat datang ke rumahnya saja. Namun karena pria itu meminta penuh harap, dan merasa kasihan akhirnya mbah kartun ikut bersama pria tersebut dengan menumpang ke sepeda motor kearah lumpatan.
Dan nahas keesok siangnya Mbah Kartun tersebut ditemukan sudah meninggal dunia yang diduga dibunuh. Beberapa hari sebelum kejadian, jelas Samsuri, korban jarang bicara akan hendak kemana.
"Biasonyo ngomong terus kalau keluar rumah. Mohon doanya agar baik-baik saja. Tetapi pada saat kejadian tidak ngomong minta doa seperti itu langsung pergi saja," tuturnya.
Korban juga meninggalkan satu orang anak perempuan dari perkawinannya sebelumnya yang saat ini ujian skripsi Akbid di Pulau Jawa dan belum bisa pulang. Dan satu orang anak angkat lagi,” jelasnya.
Mbah Kartun juga dikenal sebagai tukang urut dan juga mampu mengobati penyakit, oleh karena itu untuk wilayah Sekayu dan sekitarnya warga banyak mengenal Mbah Kartun. Wargapun berharap kasus pembunuhan Mbah Kartun tersebut dapat segera terungkap dan pembunuhnya dapat dijatuhi hukuman yang setimpal.
Kapolres Muba, AKBP Iskandar F Sutisna melalui Kapolsek Sekayu, AKP Iwan Wahyudi didampingi Kanit Reskrim, Aipda Rusdi Sinuraya mengatakan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut.
“Kita temukan barang bukti dompet, sandal dan rokok yang merupakan milik korban semua,” jelasnya.
Pihaknya juga masih mendalami keterangan saksi terkait orang yang menjemput ke rumah Mbah Kartun sebab ciri-ciri masih belum jelas karena malam. Sejauh ini, lanjutnya, dari hasil pengembangan hanya hp korban yang hilang.
"Kalau saat diperiksa, kita tidak mendapatkan hp korban. Entah apakah korban tidak membawa hp atau karena hilang. Namun dari keterangan, korban yang pergi habis salat Maghrib sempat ditelepon oleh pihak keluarga sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, keluarga cemas korban belum pulang ke rumah, dan sempat ditelepon lagi, hp korban malah tidak aktif, dan akhirnya keluarga mendapatkan kabar seperti ini," terang Kanit.
Kendati demikian, pihak kepolisian menduga TKP ditemukannya korban bukan tempat yang diduga untuk menghabisi korban. Kanit menduga, korban dibunuh terlebih dahulu, kemudian akhirnya dibuang di TKP.
"Kita tidak menemukan banyak darah di TKP. Kalau memang korban dibunuh disana sudah pasti darahnya banyak, tapi di TKP justru darahnya sedikit. Korban ditemukan dalam posisi telentang," terangnya lagi.
Usai ditemukan, korban langsung dibawa ke kamat mayat RSUDSekayu untuk diindetifikasi.
(rsa)