Awas, 3 kecamatan di Bulukumba rawan longsor

Senin, 22 April 2013 - 16:27 WIB
Awas, 3 kecamatan di Bulukumba rawan longsor
Awas, 3 kecamatan di Bulukumba rawan longsor
A A A
Sindonews.com - Sedikitnya tiga kecamatan yang ada di Bulukumba dinyatakan rawan terjadi longsor, khususnya jika musim penghujan tiba. Pasalnya, posisi di wilayah tersebut berada di atas ketinggian jika dibandingkan dengan tujuh kecamatan lain di daerah tersebut.

Tiga wilayah yang dimaksud adalah Desa Tibona, Kecamatan Bulukumpa, Desa Kindang, dan Desa Pataro, Kecamatan Herlang. Sedangkan, tujuh lainya yakni Gantarang, Rilau Ale’, Bontobahari, Ujung Bulu, Ujung Loe, Kajang, dan Kecamatan Bontotiro, dianggap masih berada pada zona aman meski hujan mengguyur.

Staf Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBP) Bulukumba Abdul Haris mengungkapkan, pihaknya berharap kepada warga yang berada diwilayah ini waspada guna menghindari hal yang tidak diinginkan. Apalagi, sekarang memasuki musim hujan, sehingga tidak menutup kemungkinan akan terjadi longsor yang membahayakan.

“Kami harap jauh sebelumnya warga waspada, karena tiga kecamatan ini rawan terjadi longsor. Apalagi, sekarang memasuki musim penghujan. Jangan sudah terjadi baru mewaspadai,” ungkap Muin, Senin (22/4/2013).

Menurutnya, mengantisipasi longsor, maka warga perlu menjaga keseimbangan alam dengan tidak melakukan penebangan pohon sembarangan.

“Penyebab, biasanya terjadi longsor karena kondisi alam yang tidak seimbang lagi. Dimana, warga setempat menebang pohon sembarangan. Padahal, keberadaan pohon sebenarnya cukup besar manfaatnya karena bisa membantu dalam menghindari terjadinya longsor. Namun, belum sepnuhnya bisa dpahami. Ini perlu diketahui semua warga,” ujar Muin.

Dia menambahkan, bahkan hampir setiap musim hujan tiba dengan cura yang tinggi, maka akan terjadi longsor. BPBD selalu memberikan himbauan dan pelatihan kepada masyarakat khususnya yang berada diwilayah rawan longsor lebih berhati-hati.

“Terlebiih jika musim hujan yang berkepanjangan, karena terjadi pengeseran tahah, maka rawan longsor,” katanya.

Terpisah, Ketua Komisi C DPRD Bulukumba Askar HL mengemukakan, bahwa pemerintah harus menganggarkan anggaran pembangunan penahan longsor yang lebih besar.

Menurutnya, ada beberapa lokasi di Kecamatan Kindang yang sudah longsor, namun belum mendapat perhatian secara serius. Misalnya, jalan poros yang menghubungkan Desa Tamaona dengan Desa Kindang.

“Kondisi tanah di Kindang memang cukup tinggi, jika dibandingkan wilayah lain, dan disana hampir tiap tahun terjadi longsor. Makanya, jauh sebelum perlu ada antisipasi dengan pembangunan penahan longsor. Sebab, jika dibiarkan dikhawatirkan akan menimbulkan dampak buruk bagi warga sekitar,” jelas Askar.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5103 seconds (0.1#10.140)