Awas, angin kencang mengancam Pantura Jateng

Sabtu, 20 April 2013 - 14:38 WIB
Awas, angin kencang...
Awas, angin kencang mengancam Pantura Jateng
A A A
Sindonews.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tegal memperingatkan masyarakat yang berada di pantura bagian barat Jawa Tengah agar mewaspadai cuaca yang terjadi belakangan. Sebab, saat ini cuaca memasuki masa transisi dari penghujan ke kemarau.

Prakirawan cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tegal Laylya Isnaini mengatakan, pada masa peralihan atau transisi ini, warga harus mewaspadai adanya kejadian petir yang menggelegar dan juga angin puting beliung.

Hembusan angin kencang itu bisa di atas kecepatan normal. Kecepatan normal angin adalah 12 knot. Sedangkan jika kecepatan angin hingga lebih dari 25 knot merupakan angin ekstrem.

"Dua kejadian itu (petir dan angin kencang) yang harus diwaspadai warga.
Khususnya, mereka yang berada di pantura dari Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan hingga Batang," katanya ditemui di kantor BMKG Stasiun Meteorologi Tegal, Sabtu (20/4/2013).

Dijelaskannya, cuaca pada transisi ini mempunyai ciri, di antaranya udara panas dari malam sampai siang hari, setiap pukul 10.00 biasanya muncul awan hitam columnus nimbus (CB) yang berlapis-lapis. Dengan kondisi awan yang cepat berubah dari yang semula putih menjadi awan hitam. Kondisi masa transisi ini akan berakhir seiring masuknya musim kemarau.

Dari prakiraan BMKG setempat, awal musim kemarau di wilayah Brebes bagian selatan terjadi pada dasarian Mei III-Juni II. Brebes Tenggara, Tegal Selatan dan Pemalang Barat Daya terjadi pada dasarian Juni I sampai Juni III.

Sedangkan untuk wilayah Tegal Tengah, dan Pekalongan Barat awal musim kemarau pada dasarian Mei I-Mei III. Wilayah Pemalang Tengah pada dasarian April III-Mei II. Untuk Tegal Utara, Pemalang Utara, Pekalongan Utara, dan Batang Barat Laut pada dasarian April III-Mei II.

Batang Timur Laut terjadi awal musim kemarau ada dasarian Mei II-Juni I.
Sedangkan untuk Pekalongan Timur, Batang Tengah dan Pemalang Tenggara terjadi pada dasarian Juni I-Juni III.

"Dari prakiraan kami juga, musim kemarau tahun in tidak terlalu mundur terjadinya," lanjut Laylya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0913 seconds (0.1#10.140)