Cegah anthraks, ratusan ternak divaksin massal
A
A
A
Sindonews.com - Memasuki musim kemarau, Dinas Peternakan Kelautan dan Perikanan (DPKP) Maros disibukkan dengan vaksinasi massal pada ternak masyarakat di beberapa kecamatan, di Kabupaten Maros.
Kepala Seksi Kesehatan Hewan DPKP Maros, Isdarjid Majid, Selasa (16/4/2013), menyatakan, kegiatan ini rutin digelar demi menghindari terjadinya penyakit Zoonosis, yakni penyakit hewan yang memungkinkan tertular pada manusia.
Seperti terjadi di dusun Batulotong dan dusun Pangembang Kecamatan Tompobulu, ratusan ternak warga divaksinasi dengan vaksinasi At, Se dan Rb. Dimana vaksinasi At untuk anthraks, Se untuk septikemia epizootika dan Rb untuk Rabies pada anjing.
Selain di dua dusun di Kecamatan Tompobulu, vaksinasi massal ini akan terus berjalan hingga di empat Kecamatan di Maros. Yakni di Kecamatan Mandai, Tanralili dan Moncongloe. Empat Kecamatan ini diprioritaskan karena ditetapkan sebagai wilayah endemik kasus anthraks.
"DPKP Maros menargetkan vaksinasi akan dilakukan pada 20.000 dosis untuk vaksin Anthrax, 1000 dosis untuk vaksin Se dan 3.000 dosis untuk vaksin rabies," jelasnya.
Jumlah dosis tadi disesuaikan dengan populasi ternak, sesuai data petugas Statistik Dinas yang membidangi fungsi peternakan di Maros. Dimana hingga Maret 2013, populasi sapi sebanyak 65.920 ekor dan kerbau 2.342 ekor.
"Disesuaikan dengan populasi per desa berapa yang divaksin, baru direkap per Kecamatan. Jadwal vaksinasi ini akan digelar sampai tanggal 7 Mei nanti," papar Isdarjid.
Tindakan ini mendapat respon positif dari anggota dewan yang membidangi kesehatan, Darwis Daud. Ia menganggap tindakan ini sudah sepantasnya dilakukan pada daerah endemik. Dimana Kecamatan Tompobulu dan sekitarnya perlu diambil tindakan preventif. Setelah vaksinasi perlu juga dilakukan pemantauan lima tahun.
"Setelah lima tahun tidak ada kasus maka daerah itu. dianggap sudah bebas anthrax," jelasnya.
Setelah dari empat Kecamatan tersebut, dia berharap Kecamatan yang berbatasan dengan dengan daerah endemik pun dilakukan vaksinasi massal. Seperti Kecamatan Bantimurung dan Simbang.
Kepala Seksi Kesehatan Hewan DPKP Maros, Isdarjid Majid, Selasa (16/4/2013), menyatakan, kegiatan ini rutin digelar demi menghindari terjadinya penyakit Zoonosis, yakni penyakit hewan yang memungkinkan tertular pada manusia.
Seperti terjadi di dusun Batulotong dan dusun Pangembang Kecamatan Tompobulu, ratusan ternak warga divaksinasi dengan vaksinasi At, Se dan Rb. Dimana vaksinasi At untuk anthraks, Se untuk septikemia epizootika dan Rb untuk Rabies pada anjing.
Selain di dua dusun di Kecamatan Tompobulu, vaksinasi massal ini akan terus berjalan hingga di empat Kecamatan di Maros. Yakni di Kecamatan Mandai, Tanralili dan Moncongloe. Empat Kecamatan ini diprioritaskan karena ditetapkan sebagai wilayah endemik kasus anthraks.
"DPKP Maros menargetkan vaksinasi akan dilakukan pada 20.000 dosis untuk vaksin Anthrax, 1000 dosis untuk vaksin Se dan 3.000 dosis untuk vaksin rabies," jelasnya.
Jumlah dosis tadi disesuaikan dengan populasi ternak, sesuai data petugas Statistik Dinas yang membidangi fungsi peternakan di Maros. Dimana hingga Maret 2013, populasi sapi sebanyak 65.920 ekor dan kerbau 2.342 ekor.
"Disesuaikan dengan populasi per desa berapa yang divaksin, baru direkap per Kecamatan. Jadwal vaksinasi ini akan digelar sampai tanggal 7 Mei nanti," papar Isdarjid.
Tindakan ini mendapat respon positif dari anggota dewan yang membidangi kesehatan, Darwis Daud. Ia menganggap tindakan ini sudah sepantasnya dilakukan pada daerah endemik. Dimana Kecamatan Tompobulu dan sekitarnya perlu diambil tindakan preventif. Setelah vaksinasi perlu juga dilakukan pemantauan lima tahun.
"Setelah lima tahun tidak ada kasus maka daerah itu. dianggap sudah bebas anthrax," jelasnya.
Setelah dari empat Kecamatan tersebut, dia berharap Kecamatan yang berbatasan dengan dengan daerah endemik pun dilakukan vaksinasi massal. Seperti Kecamatan Bantimurung dan Simbang.
(rsa)