Lion Air bantah pilot Gazali di bawah pengaruh narkoba
A
A
A
Sindonews.com - Pihak maskapai penerbangan Lion Air menegaskan bahwa pihaknya hari ini tidak melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap Gazali, pilot yang menerbangkan pesawat lion air JT904 rute Bandung Denpasar.
Direktur Umum Lion Air Edward Sirait menegaskan, pihaknya hanya melakukan pengecekan kesehatan terhadap pilot mereka dalam waktu enam bulan sekali. Pengecekan kesehatan itu pun diakuinya tidak dilakukan terhadap seluruh pilot mereka.
"Kita tidak tiap hari melakukan cek urine. Sistem kita hanya sampling cek dan tidak semua pilot," kata Edward dalam keterangan persnya di kantor Lion Air, Jakarta, Sabtu (13/4/2013).
Tetapi, Edward membantah bahwa Gazali selaku pilot yang membawa pesawat itu sedang dalam pengaruh narkoba atau tidak layak melakukan penerbangan. Sehingga, diduga menjadi salah satu penyebab jatuhnya pesawat itu di laut bali pukul 15.00 WITA tadi.
"Posisi pilot sehat walaifiat," kilahnya.
Edward mengatakan, pihaknya hanya berdasarkan keyakinan dan juga data yang dikeluarkan per enam bulan sekali untuk mengijinkan pilot untuk menerbangkan pesawat.
"Saya pikir Gazali layak terbang karena data dari balai kesehatan enam bulan sekali," imbuhnya.
Direktur Umum Lion Air Edward Sirait menegaskan, pihaknya hanya melakukan pengecekan kesehatan terhadap pilot mereka dalam waktu enam bulan sekali. Pengecekan kesehatan itu pun diakuinya tidak dilakukan terhadap seluruh pilot mereka.
"Kita tidak tiap hari melakukan cek urine. Sistem kita hanya sampling cek dan tidak semua pilot," kata Edward dalam keterangan persnya di kantor Lion Air, Jakarta, Sabtu (13/4/2013).
Tetapi, Edward membantah bahwa Gazali selaku pilot yang membawa pesawat itu sedang dalam pengaruh narkoba atau tidak layak melakukan penerbangan. Sehingga, diduga menjadi salah satu penyebab jatuhnya pesawat itu di laut bali pukul 15.00 WITA tadi.
"Posisi pilot sehat walaifiat," kilahnya.
Edward mengatakan, pihaknya hanya berdasarkan keyakinan dan juga data yang dikeluarkan per enam bulan sekali untuk mengijinkan pilot untuk menerbangkan pesawat.
"Saya pikir Gazali layak terbang karena data dari balai kesehatan enam bulan sekali," imbuhnya.
(kri)