Khofifah merasa ada yang menjegalnya nyagub
A
A
A
Sindonews.com - Menjelang Pilgub Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menilai ada sejumlah manuver politik yang berupaya menjegalnya menjadi cagub Jatim.
Ia mengaku saat ini untuk maju sebagai cagub sudah mendapat dukungan sebanyak 17,1 persen suara partai politik. Jumlah tersebut didapat dari partai pendukung yakni Partai kebangkitan Bangsa (PKB) dan beberapa partai non parlemen.
Namun demikian, ada beberapa upaya yang terus memangkas dukungan tersebut.
"Saya menyampaikan dukungan 17,1 persen. Bahwa sedang di cut sana-sini itu ya. Itu adalah perjuangan dan hidup memang harus berjuang kalau tidak siap berjuangan jangan hidup," ujar Ketua PP Muslimat NU ini usai menjadi pembicara dalam sebuah seminar di kampus IAIN Jawa Sunan Ampel, Jumat (12/4/2013).
Tak hanya itu, ia juga mendengar kabar ada pengurus parpol yang telah memberikan dukungan namun diminta untuk mencabut dukungan tersebut. Caranya adalah meminta pengurus provinsi datang ke DPP-nya untuk mencabut dukungan.
"Kondisi demikian kan sedang ada darurat demokrasi di Jawa Timur. Ada keinginan agar tidak ada kompetitor dalam Pilgub Jatim mendatang," tegas mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden Gus Dur ini.
Khofifah juga menepis adanya kembimbangan dari PKB. Hal itu setelah unsur dari dewan syuro yang mendukung pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) dalam Pilgub Jatim 2013 mendatang. Bahkan dalam beberapa hari terakhir, Khofifah mengaku intens untuk turun ke sejumlah DPC PKB di daerah.
"Untuk DPW PKB Jatim pasti akan sowan secara resmi namun secara pribadi saya sudah ketemu. Agenda itu akan ditentukan oleh DPP PKB. Yang jelas tidak benar ada kebimbangan," tukasnya.
Ia mengaku saat ini untuk maju sebagai cagub sudah mendapat dukungan sebanyak 17,1 persen suara partai politik. Jumlah tersebut didapat dari partai pendukung yakni Partai kebangkitan Bangsa (PKB) dan beberapa partai non parlemen.
Namun demikian, ada beberapa upaya yang terus memangkas dukungan tersebut.
"Saya menyampaikan dukungan 17,1 persen. Bahwa sedang di cut sana-sini itu ya. Itu adalah perjuangan dan hidup memang harus berjuang kalau tidak siap berjuangan jangan hidup," ujar Ketua PP Muslimat NU ini usai menjadi pembicara dalam sebuah seminar di kampus IAIN Jawa Sunan Ampel, Jumat (12/4/2013).
Tak hanya itu, ia juga mendengar kabar ada pengurus parpol yang telah memberikan dukungan namun diminta untuk mencabut dukungan tersebut. Caranya adalah meminta pengurus provinsi datang ke DPP-nya untuk mencabut dukungan.
"Kondisi demikian kan sedang ada darurat demokrasi di Jawa Timur. Ada keinginan agar tidak ada kompetitor dalam Pilgub Jatim mendatang," tegas mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden Gus Dur ini.
Khofifah juga menepis adanya kembimbangan dari PKB. Hal itu setelah unsur dari dewan syuro yang mendukung pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) dalam Pilgub Jatim 2013 mendatang. Bahkan dalam beberapa hari terakhir, Khofifah mengaku intens untuk turun ke sejumlah DPC PKB di daerah.
"Untuk DPW PKB Jatim pasti akan sowan secara resmi namun secara pribadi saya sudah ketemu. Agenda itu akan ditentukan oleh DPP PKB. Yang jelas tidak benar ada kebimbangan," tukasnya.
(ysw)