Jabar antisipasi flu burung Cina
A
A
A
Sindonews.com - Masuknya virus flu burung jenis baru H7N9 yang mewabah di Cina sudah diantisipasi Dinas Peternakan Jawa Barat (Disnak Jabar) dengan membentuk unit reaksi cepat (URC).
Kepala Disnak Jabar Koesmayadi Tatang Padmadinata mengatakan sudah mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus flu burung baru H7N9 yang mewabah di Cina.
Meski begitu, sejauh ini peternakan di Jabar khususnya di bidang unggas, masih aman.
“Terkait virus di Cina itu di kita memang tidak ada. Tapi tidak ada bukan berarti kita diam,” tandas Koesmayadi, di Bandung, Jumat (12/4/2013).
Ia mengklaim, jauh sebelum terjadinya wabah H7N9 di Cina, pihaknya sudah melakukan antisipasi setiap memasuki musim pancaroba. Karena pada musim tersebut terjadi migrasi burung dari utara ke selatan, dari daerah dingin ke daerah hangat.
Salah satu bagian antisipasi dengan mengerahkan unit respon cepat (URC) di lapangan. URC ini adalah petugas-petugas Disnak Jabar untuk menyelidiki kemungkinan ada ancaman penyakit dari unggas.
“Seandainya ada kasus penyakit maka harus segera lapor untuk segera kita tangani,” katanya.
Parat petugas URC ini melakukan antisipasi dengan cara pengawasan di pintu masuk atau lalulintas hewan unggas dengan mengetatkan keamanan.
Ia menilai virus flu burung baru H7N9 kemungkinan hasil mutasi dari virus lama, misalnya flu burung H5N1.
“Tapi di kita jangan sampai terjadilah. Tapi ya memang itu alami, karena musim skarang adalah pancaroba,” ujarnya.
Kepala Disnak Jabar Koesmayadi Tatang Padmadinata mengatakan sudah mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus flu burung baru H7N9 yang mewabah di Cina.
Meski begitu, sejauh ini peternakan di Jabar khususnya di bidang unggas, masih aman.
“Terkait virus di Cina itu di kita memang tidak ada. Tapi tidak ada bukan berarti kita diam,” tandas Koesmayadi, di Bandung, Jumat (12/4/2013).
Ia mengklaim, jauh sebelum terjadinya wabah H7N9 di Cina, pihaknya sudah melakukan antisipasi setiap memasuki musim pancaroba. Karena pada musim tersebut terjadi migrasi burung dari utara ke selatan, dari daerah dingin ke daerah hangat.
Salah satu bagian antisipasi dengan mengerahkan unit respon cepat (URC) di lapangan. URC ini adalah petugas-petugas Disnak Jabar untuk menyelidiki kemungkinan ada ancaman penyakit dari unggas.
“Seandainya ada kasus penyakit maka harus segera lapor untuk segera kita tangani,” katanya.
Parat petugas URC ini melakukan antisipasi dengan cara pengawasan di pintu masuk atau lalulintas hewan unggas dengan mengetatkan keamanan.
Ia menilai virus flu burung baru H7N9 kemungkinan hasil mutasi dari virus lama, misalnya flu burung H5N1.
“Tapi di kita jangan sampai terjadilah. Tapi ya memang itu alami, karena musim skarang adalah pancaroba,” ujarnya.
(ysw)