Pengamat nilai Cawalkot Bandung terlalu banyak

Rabu, 20 Maret 2013 - 11:17 WIB
Pengamat nilai Cawalkot...
Pengamat nilai Cawalkot Bandung terlalu banyak
A A A
Sindonews.com - Saat ini, KPU Kota Bandung mencatat ada delapan calon wali kota yang mendaftar baik melalui partai politik maupun independen. Delapan pasang calon wali kota (cawalkot) Bandung ini dinilai pengamat politik terlalu banyak.

"Tidak ada pasangan yang mungkin menjadi media darling, agak susah. Ini otomatis akan membuat masyarakat bingung," kata Pengamat Komunikasi Politik Universitas Padjajaran Deddy Mulyana, di Bandung, Rabu (20/3/2013).

Meski begitu, ada sisi positif dari Pilwalkot yang menghadirkan bakal calon yang tak populer. Terlepas dari kemungkinan adanya politik uang, kata Deddy, Pilwalkot ini adalah bagian dari proses demokrasi dan pendidikan politik bagi masyarakat Bandung. Sehingga proses demokrasi ini harus dipelihara.

"Ini langkah untuk mengubah cara pandang orang. Selama ini kan masyarakat terobsesi bahwa calon pejabat yang populer dan memiliki gelar tinggi, pasti berhasil. Tapi kenyataannya kan tidak," katanya.

Di sisi lain, dari delapan pasangan calon yang daftar memang tidak populer. Biasanya yang tak populer diragukan kemampuannya.

"Meski mereka diragukan, ini bisa menimbulkan efek hallo kalau dalam komunikasi politik. Misalnya Roy Suryo awalnya kan diragukan untuk mimpin Kementerian Olahraga, tapi toh bisa satukan PSSI meski saya enggak tahu nantinya berhasil atau tidak," bebernya.

Dekan Fikom Unpad ini juga menyarankan agar masyarakat bisa memilih pasangan yang tepat untuk memimpin Kota Kembang. Caranya, warga pemilih jangan silau dengan program, visi misi yang ditawarkan.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1634 seconds (0.1#10.140)