Ciamis bakal kehilangan PAD pariwisata Rp3 M
A
A
A
Sindonews.com – Setelah Daerah Otonomi Baru (DOB) Pandaran resmi menjadi kabupaten, bisa dipastikan Kabupaten Ciamis bakal kehilangan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor wisata mencapai Rp3 miliar.
Selain sektor wisata, masih banyak sektor PAD lain yang kemungkinan akan hilang. Diantaranya, PAD pajak daerah, pajak bumi dan PBB serta sumber lain seperti pajak reklame, hotel dan restoran. Termasuk PAD dari 10 kecamatan yang tersebar di Ciamis Selatan.
“Kalau dihitung total, nilainya bisa mencapai Rp12 miliar. Tapi, yang sudah pasti dari sektor wisata hilang Rp3 miliar,” terang Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ciamis Oman Rochman, Senin (18/3/2013).
Oman menambahkan, untuk menutup berkurang beberapa PAD tersebut, Pemkab Ciamis telah menyiapkan berbagai langkah upaya dan strategis dalam menggali berbagai potensi yang akan menghasilkan PAD terutama potensi wisata di Ciamis utara maupun tengah bakal dikelola lebih maksimal.
“Dari sektor pariwisata, beberapa potensi pariwisata yang bakal dikembangkan adalah wisata minat khusus seperti di Astana Gede Kawali, Situ Panjalu atau Situ Lengkong, Cagar Budaya Karang Kamulyan serta berbagai lokasi wisata lain yang masih banyak bisa digali untuk dikembangkan,” beber Oman.
Oman menyebutkan, agar lebih efektif pengembangan sejumlah objek wista yang ada di Ciamis itu tidak sebatas pengembangan ekstentisikasinya saja. Tetapi, juga harus dikembangkan intensifikasi seluruh potensi PAD-nya.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ciamis Agus Yani menambahkan, untuk menambah daya tarik kunjungan wisata di Ciamis nanti, nuansa kebudayaan juga akan menjadi magnet khusus bagi pariwisata di Ciamis.
Ia membeberkan, di Panjalu ada budaya ‘nyangku’, di Ciomas ada ‘nyepuh’, di Karangkamulyan ada ‘ngikis’ di Astana Gede ada ‘nyiar lumar’ dan masih banyak kebudayaan lain yang bisa menyedot wisatawan.
Selain sektor wisata, masih banyak sektor PAD lain yang kemungkinan akan hilang. Diantaranya, PAD pajak daerah, pajak bumi dan PBB serta sumber lain seperti pajak reklame, hotel dan restoran. Termasuk PAD dari 10 kecamatan yang tersebar di Ciamis Selatan.
“Kalau dihitung total, nilainya bisa mencapai Rp12 miliar. Tapi, yang sudah pasti dari sektor wisata hilang Rp3 miliar,” terang Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ciamis Oman Rochman, Senin (18/3/2013).
Oman menambahkan, untuk menutup berkurang beberapa PAD tersebut, Pemkab Ciamis telah menyiapkan berbagai langkah upaya dan strategis dalam menggali berbagai potensi yang akan menghasilkan PAD terutama potensi wisata di Ciamis utara maupun tengah bakal dikelola lebih maksimal.
“Dari sektor pariwisata, beberapa potensi pariwisata yang bakal dikembangkan adalah wisata minat khusus seperti di Astana Gede Kawali, Situ Panjalu atau Situ Lengkong, Cagar Budaya Karang Kamulyan serta berbagai lokasi wisata lain yang masih banyak bisa digali untuk dikembangkan,” beber Oman.
Oman menyebutkan, agar lebih efektif pengembangan sejumlah objek wista yang ada di Ciamis itu tidak sebatas pengembangan ekstentisikasinya saja. Tetapi, juga harus dikembangkan intensifikasi seluruh potensi PAD-nya.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ciamis Agus Yani menambahkan, untuk menambah daya tarik kunjungan wisata di Ciamis nanti, nuansa kebudayaan juga akan menjadi magnet khusus bagi pariwisata di Ciamis.
Ia membeberkan, di Panjalu ada budaya ‘nyangku’, di Ciomas ada ‘nyepuh’, di Karangkamulyan ada ‘ngikis’ di Astana Gede ada ‘nyiar lumar’ dan masih banyak kebudayaan lain yang bisa menyedot wisatawan.
(ysw)