Sensus pertanian, BPS sebar 624 petugas
A
A
A
Sindonews.com – Badan Pusat Statistik (BPS) akan menggelar sensus pertanian di Kulonprogo mulai 1-31 Mei mendatang. BPS optimistis sensus ini akan menghasilkan data yang valid karena didukung tim yang kapabel.
Kepala Bidang Statistik Produksi BPS DIY Muhammad Lausepa mengatakan, BPS sadar betul banyak pihak menyangsikan data yang dihasilkan dari sensus yang akan dilakukan. Namun dia memastikan, validitas data menjadi prioritas utama BPS.
“Langkah awal yang paling menentukan adalah proses rekrutmen petugas, tidak bisa lagi main-main. Kalau dulu ada petugas titipan, sekarang tidak boleh ada lagi. Semua petugas harus benar-benar kompeten,” kata Lausepa, usai Sosialisasi Sensus Pertanian di Gedung Binangun, Senin (11/3/2013).
Dia menjelaskan, psoses seleksi petugas akan dilakukan sebagi mungkin. Calon petugas sensus tidak saja akan dilihat dari tingkat pendidikan, melainkan juga kemampuan baik wawancara maupun menulis. Calon petugas juga diharuskan menuliskan permohonan ingin menjadi petugas sensus.
“Nah tulisannya ini nanti akan kita nilai, karena nanti data akan dibaca oleh komputer. Kalau tulisannya tidak bagus, tidak bisa dibaca komputer datanya salah. Semua ini kita lakukan untuk menjaga kualitas agar data yang dihasilkan benar-benar valid,” jelasnya.
Dia mengakui, kekurangan dari hasil sensus masih mungkin terjadi. Hanya saja, BPS, lanjut dia, berupaya meminimalisir kekurangan yang dihasilkan.
“Untuk Kulonprogo tes lisan dan tulisnya akan dilakukan tanggal 13 besok. Kalau tahapannya mulai dari kecamatan sudah dimulai sejak 1 Februari. Awal April sudah mulai periode pelatihan,” sambungnya.
Dia menambahkan, untuk Kulonprogo dibutuhkan petugas sensus sebanyak 624 orang. Jumlah ini ditentukan berdasarkan perkiraan jumlah Rumah Tangga Pertanian (RTP) dari hasil sensus 10 tahun lalu, dan sensus penduduk tahun 2010.
Kepala Bidang Statistik Produksi BPS DIY Muhammad Lausepa mengatakan, BPS sadar betul banyak pihak menyangsikan data yang dihasilkan dari sensus yang akan dilakukan. Namun dia memastikan, validitas data menjadi prioritas utama BPS.
“Langkah awal yang paling menentukan adalah proses rekrutmen petugas, tidak bisa lagi main-main. Kalau dulu ada petugas titipan, sekarang tidak boleh ada lagi. Semua petugas harus benar-benar kompeten,” kata Lausepa, usai Sosialisasi Sensus Pertanian di Gedung Binangun, Senin (11/3/2013).
Dia menjelaskan, psoses seleksi petugas akan dilakukan sebagi mungkin. Calon petugas sensus tidak saja akan dilihat dari tingkat pendidikan, melainkan juga kemampuan baik wawancara maupun menulis. Calon petugas juga diharuskan menuliskan permohonan ingin menjadi petugas sensus.
“Nah tulisannya ini nanti akan kita nilai, karena nanti data akan dibaca oleh komputer. Kalau tulisannya tidak bagus, tidak bisa dibaca komputer datanya salah. Semua ini kita lakukan untuk menjaga kualitas agar data yang dihasilkan benar-benar valid,” jelasnya.
Dia mengakui, kekurangan dari hasil sensus masih mungkin terjadi. Hanya saja, BPS, lanjut dia, berupaya meminimalisir kekurangan yang dihasilkan.
“Untuk Kulonprogo tes lisan dan tulisnya akan dilakukan tanggal 13 besok. Kalau tahapannya mulai dari kecamatan sudah dimulai sejak 1 Februari. Awal April sudah mulai periode pelatihan,” sambungnya.
Dia menambahkan, untuk Kulonprogo dibutuhkan petugas sensus sebanyak 624 orang. Jumlah ini ditentukan berdasarkan perkiraan jumlah Rumah Tangga Pertanian (RTP) dari hasil sensus 10 tahun lalu, dan sensus penduduk tahun 2010.
()