Mabes Polri menyesalkan insiden penyerangan Polres OKU
A
A
A
Sindonews.com - Pihak Polri menyayangkan tindakan anggota TNI dari kesatuan Artileri Medan (Armed) 15 yang telah melakukan penyerangan dan pengrusakan di Mapolres OKU dan beberapa tempat lainnya. Polri memandang penyerangan tersebut seharusnya tidak terjadi.
"Polri sangat menyesalkan dan prihatin dimana 95 oknum TNI mendatangi Polres OKU," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Suhardi Aliyus di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (7/3/2013).
Suhardi pun menegaskan, pihaknya bersama sama dengan TNI akan melakukan tindakan jika memang ada pelanggaran yang dilakukan masing-masing pihak.
"Ini masalah parsial. Kita sangat prihatin dan akan kita tuntaskan bersama sama. Pokoknya kita sudah bersama-sama menahan ini agar tidak kembali terjadi," tegasnya.
Seperti diketahui, puluhan anggota TNI sempat mendatangi Mapolres OKU guna melakukan unjuk rasa di depan Mapolres OKU, Sumatera Selatan terkait meninggalnya Pratu HO yang diketahui ditembak oleh Brigadir WJ.
Penembakan tersebut diduga berawal, pada saat pelaku menjalankan tugasnya di depan pos pol. Saat itu, pelaku yang sudah diperiksa atasan, sedang memeriksa pelanggar lalu lintas. Namun secara tiba-tiba, korban yang saat itu mengendarai sepeda motor sempat mengeluarkan pernyataannya ke arah pelaku. Hal tersebut dianggap oleh pelaku sebagai tindakan penghinaan.
Oleh pelaku, korban sempat dikejar dan secara tiba-tiba terdengar suara letusan senjata api. Korban tersungkur di jalan dan meninggal dunia. Diduga hal inilah yang menyulut kemarahan sekitar 95 anggota TNI yang melakukan unjuk rasa dan berujung pembakaran.
"Polri sangat menyesalkan dan prihatin dimana 95 oknum TNI mendatangi Polres OKU," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Suhardi Aliyus di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (7/3/2013).
Suhardi pun menegaskan, pihaknya bersama sama dengan TNI akan melakukan tindakan jika memang ada pelanggaran yang dilakukan masing-masing pihak.
"Ini masalah parsial. Kita sangat prihatin dan akan kita tuntaskan bersama sama. Pokoknya kita sudah bersama-sama menahan ini agar tidak kembali terjadi," tegasnya.
Seperti diketahui, puluhan anggota TNI sempat mendatangi Mapolres OKU guna melakukan unjuk rasa di depan Mapolres OKU, Sumatera Selatan terkait meninggalnya Pratu HO yang diketahui ditembak oleh Brigadir WJ.
Penembakan tersebut diduga berawal, pada saat pelaku menjalankan tugasnya di depan pos pol. Saat itu, pelaku yang sudah diperiksa atasan, sedang memeriksa pelanggar lalu lintas. Namun secara tiba-tiba, korban yang saat itu mengendarai sepeda motor sempat mengeluarkan pernyataannya ke arah pelaku. Hal tersebut dianggap oleh pelaku sebagai tindakan penghinaan.
Oleh pelaku, korban sempat dikejar dan secara tiba-tiba terdengar suara letusan senjata api. Korban tersungkur di jalan dan meninggal dunia. Diduga hal inilah yang menyulut kemarahan sekitar 95 anggota TNI yang melakukan unjuk rasa dan berujung pembakaran.
(kri)