Hama blast serang sawah di Desa Kepel
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan hektare tanaman padi diwilayah Kabupaten Ciamis dilanda blast, yaitu serangan hama padi yang diakibatkan oleh jamur. Akibat serangan penyakit tersebut, petani mengeluhkan anjloknya hasil panen.
Salah satu kawasan yang dilanda blast, yaitu kawasan pertanian di Desa Kepel, Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis. Di kawasan tersebut, penyakit blast menyerang secara sporadis hampir semua petak sawah. Serangan hama blast dengan radius hinga mencapai tujuh meter disetiap petak sawah.
Dudi (46) salah seorang petani di Desa Kepel menyebutkan, petani setempat menyebut penyakit padi tersebut dengan istilah ‘deudeug’. Penyakit itu, muncul saat padi menjelang berbuah.
“Sejak masa tanam sampai pemeliharaan, pertumbuhan padi di kawasan Kepel terlihat cukup baik. Tapi, saat menjelang berbuah, tiba-tiba ada bercak cokelat kehitaman di bagian pangkal batang padi seperti membusuk,” jelas Dudi, Senin (4/3/2013)
Akibat pangkal batang membusuk, padi yang hendak keluar dari batang langsung patah, selain itu di beberapa bagian daun juga muncul bintik putih yang dikelilingi bercak cokelat kehitaman berbentuk segi empat atau belah ketupat.
“Uniknya serangan hama ini, hanya menyerang bagian tertentu saja di setiap petak sawah,” terang Dudi.
Kepala Urusan (Kaur) Ekonomi dan Pembangunan Desa Kepel Yunus membenarkan, banyak keluhan dari petani di wilayahnya akibat serangan hama padi yang berdampak terhadap penurunan hasil panen.
“Untuk tanah bengkok di wilayah Desa Kepel saja, sedikitnya ada 30 hektare lahan padi yang mayoritas terserang blast. Kami juga menerima informasi, di daerah lain banyak keluhan serupa,” pungkas Yunus.
Salah satu kawasan yang dilanda blast, yaitu kawasan pertanian di Desa Kepel, Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis. Di kawasan tersebut, penyakit blast menyerang secara sporadis hampir semua petak sawah. Serangan hama blast dengan radius hinga mencapai tujuh meter disetiap petak sawah.
Dudi (46) salah seorang petani di Desa Kepel menyebutkan, petani setempat menyebut penyakit padi tersebut dengan istilah ‘deudeug’. Penyakit itu, muncul saat padi menjelang berbuah.
“Sejak masa tanam sampai pemeliharaan, pertumbuhan padi di kawasan Kepel terlihat cukup baik. Tapi, saat menjelang berbuah, tiba-tiba ada bercak cokelat kehitaman di bagian pangkal batang padi seperti membusuk,” jelas Dudi, Senin (4/3/2013)
Akibat pangkal batang membusuk, padi yang hendak keluar dari batang langsung patah, selain itu di beberapa bagian daun juga muncul bintik putih yang dikelilingi bercak cokelat kehitaman berbentuk segi empat atau belah ketupat.
“Uniknya serangan hama ini, hanya menyerang bagian tertentu saja di setiap petak sawah,” terang Dudi.
Kepala Urusan (Kaur) Ekonomi dan Pembangunan Desa Kepel Yunus membenarkan, banyak keluhan dari petani di wilayahnya akibat serangan hama padi yang berdampak terhadap penurunan hasil panen.
“Untuk tanah bengkok di wilayah Desa Kepel saja, sedikitnya ada 30 hektare lahan padi yang mayoritas terserang blast. Kami juga menerima informasi, di daerah lain banyak keluhan serupa,” pungkas Yunus.
(ysw)