Sertu Udin akhirnya dimakamkan

Senin, 25 Februari 2013 - 20:04 WIB
Sertu Udin akhirnya dimakamkan
Sertu Udin akhirnya dimakamkan
A A A
Sindonews.com - Setelah menunggu lima hari sejak meninggalnya Sertu Muhammad Udin (28), anggota Kodim 1714/Sinak, Kodim Puncak Jaya Dam XVII/Cendrawasih yang tewas diberondong tembakan oleh kelompok bersenjata itu akhirnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pagerwojo, Kecamatan Buduran

Sertu Udin ini dimakamkan dengan upacara militer. Pemilik nama lengkap Muhammad Udin itu, gugur di kampung Tangulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Kamis 21 Februari 2013.

Bertindak sebagai komandan upacara Dandim 0816 Sidoarjo Letnan Arh Bambamg Utomo serta dihadiri oleh Bupati Sidoarjo Saiful Ilah. Almarhum merupakan anak pertama dari empat bersaudara pasangan Pelda (purn) Panliha 57 anggota Kodim 0816 Sidoarjo, dan Nihayati.

"Mas Udin itu anaknya baik dan pendiam. Dia tidak neko-neko dan juga tidak sombong," ujar Zaenal, tetangga korban, Senin (25/2/2013).

Selain pendiam, Sertu M Udin dikenal sosok yang menyayangi keluarganya. Udin juga jarang bermain keluar rumah seorang diri. Kala bermain, dipastikan dia mengajak serta adik-adiknya. Lulus SMA Antartika Buduran, dia kemudian melanjutkan ke Secapa (sekolah militer).

Jenazah Muhammad Udin tiba di rumah duka Minggu 24 Februari 2013, kemarin, sekira pukul 21.30 WIB. Namun tidak langsung dimakamkan dan baru dimakamkan hari ini. Saat jenazah tiba di rumah duka, ratusan warga setempat berkerumun di depan rumah bercat hijau, rumah orang tua Sertu M Udin.

Panliha, ayahnya, tampak tegar menyambut kedatangan anaknya yang sudah tak bernyawa. Pensiunan anggota TNI ini tampak duduk bersimpuh di depan meja yang sedianya untuk persemayaman jenazah anaknya.

Didampingi Dandim 0816 Sidoarjo Letkol (Arh) Bambang Utomo, Panliha lalu mengusap kain merah putih yang membalut peti jenazah anaknya itu. Nihayati pun ikut mendekat ke peti jenazah, namin dia tak kuasa menahan tangisnya. Perempuan berjilbab itu pun limbung akan roboh dan ditahan oleh sejumlah kerabatnya.

Saat itulah, tangis pecah dari Nihayati. “Anakku-anakku,” ucap Nihayati seraya menangis keras. Tak lama kemudian, tubuh perempuan berjilbab ini pun limbung dan ditahan sejumlah kerabat yang berada di dekatnya.

Letkol (Arh) Bambang Utomo mengatakam, kematian korban ini disaat menjalankan tugas di Sinak Puncak. Korban menjadi korban penembakan kelompok separatis bersenjata.

"Wilayah tugas korban termasuk daerah konflik. Lokasi tugas korban, medannya sangat sulit. Anggota yang bertugas disana harus mempunyai jiwa yang tabah, teguh dan semangat patriot yang tinggi," ujarnya.

Bambang juga menambahkan, lokasi tugas korban kalau ditempuh dengan berjalan kaki mulai dari kota sampai lokasi membutuhkan waktu 14 hari. Namun, selama ini korban menjalankan tugasnya dengan baik sebagai pembela negara. Korban selama bertugas di Papua mulai dari Kodim 755 Merauke dan kemudian pindah ke Kodim Puncak Jaya 1714/PJ sebagai anggota Intel.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8021 seconds (0.1#10.140)