6 korban penembakan di Papua dipulangkan
A
A
A
Sindonews.com - Enam korban penembakan di Papua dipulangkan ke kampung halamannya menggunakan angkutan udara. Mereka yang dipulangkan terdiri empat warga sipil diterbangkan ke Toraja. Sedangkan dua anggota TNI diterbangkan ke Nabire, Papua.
Menggunakan Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan 795 tujuan Makassar, empat jenazah selanjutnya dibawa ke kampung halamannya masing-masing, tiga jenazah ke Toraja dan satu lagi ke Palopo.
Keluarga besar dari korban ikut mengantar jenazah di Bandara Sentani. Sehari sebelumnya jenazah sempat disemayamkan di Rumah Sakit Dian Harapan Waena, Abepura.
Sementara itu, dua anggota TNI yang akan di kirimkan ke kampungnya di Nabire, Papua, juga akan di berangkatkan siang ini menggunakan pesawat Wins Air dengan jenis pesawat DAS 8/6124.
Sehari sebelumnya jenazah dua anggota TNI ini di semayamkan di Aula Yonif 751/BS. Senin (25/2/2013) pagi Komandan Yonif 751 memberikan penghormatan terakhir di halam Kantor Bandara Sentani.
Sementara itu, Darius Roreng keluraga korban menganggap penembakan saudaranya itu merupakan pelanggaran HAM berat.
"Penembakan yang dilakukan kelompok bersenjata itu termasuk pelanggaran berat. Karena saat diberondong mereka tidak membawa senjata," katanya di Bandara Sentani.
Ia berharap, Polda Papua dan Pangdam supaya memperhatikan kasus ini agar tidak terulang.
Menggunakan Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan 795 tujuan Makassar, empat jenazah selanjutnya dibawa ke kampung halamannya masing-masing, tiga jenazah ke Toraja dan satu lagi ke Palopo.
Keluarga besar dari korban ikut mengantar jenazah di Bandara Sentani. Sehari sebelumnya jenazah sempat disemayamkan di Rumah Sakit Dian Harapan Waena, Abepura.
Sementara itu, dua anggota TNI yang akan di kirimkan ke kampungnya di Nabire, Papua, juga akan di berangkatkan siang ini menggunakan pesawat Wins Air dengan jenis pesawat DAS 8/6124.
Sehari sebelumnya jenazah dua anggota TNI ini di semayamkan di Aula Yonif 751/BS. Senin (25/2/2013) pagi Komandan Yonif 751 memberikan penghormatan terakhir di halam Kantor Bandara Sentani.
Sementara itu, Darius Roreng keluraga korban menganggap penembakan saudaranya itu merupakan pelanggaran HAM berat.
"Penembakan yang dilakukan kelompok bersenjata itu termasuk pelanggaran berat. Karena saat diberondong mereka tidak membawa senjata," katanya di Bandara Sentani.
Ia berharap, Polda Papua dan Pangdam supaya memperhatikan kasus ini agar tidak terulang.
(ysw)