Rieke-Teten diuntungkan kisruh PKS, Demokrat dan Jokowi

Rabu, 20 Februari 2013 - 03:53 WIB
Rieke-Teten diuntungkan kisruh PKS, Demokrat dan Jokowi
Rieke-Teten diuntungkan kisruh PKS, Demokrat dan Jokowi
A A A
Sindonews.com - Lembaga survei mengakui, di antara lima pasangan kandidat Pilgub Jabar 2013, pasangan nomor urut 5 Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki, yang paling melejit tingkat elektabilitasnya.

Pusat Kajian dan Kepakaran Statistika (PK2S) Jurusan Statistika Universitas Padjdjaran (Unpad) merilis, survei terbaru Pilgub Jabar yang dilakukan 11-17 Februari 2012.

Dari survei ini, elektabilitas tertinggi masih dipegang pasangan No urut 3 Dede Yusuf-Lex Laksamana yakni 33,44 persen. Disusul pasangan No urut 4 Aher-Deddy Mizwar menempati posisi kedua, yakni 29,30 persen.

Lalu pada posisi ketiga ditempati pasangan No urut 5 Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki, dengan 22.81 persen.

Pasangan nomor urut 2 Irianto MS Syaffiudin (Yance)-Tatang Farhanul Hakim 13,36 persen, dan padangan No urut 1 Dikdik Mulyana Arief Mansur-Cecep NS Toyib mendapat elektabilitas paling buncit yakni 1,09 persen.

Kepala PK2S Jurusan Statistika Unpad Toni Toharudin menyatakan, survei ini adalah yang ketiga. Pada survei kedua yang dirilis Jumat 28 Desember 2012 lalu.

"Yang menarik elektabilitas dari Rieke-Teteb sangat sighnifikan pada survei ketiga ini," kata Toni, dalam jumpa pers di Bandung, Selasa (19/2/2013),

Ia mengungkapkan, pada survei kedua yang dirilis Jumat 28 Desember 2012 lalu, Rieke-Teten hanya memiliki 10,44 persen. Namun pada survei terbaru naik sekira 12 persen menjadi 22,81 persen.

Sementara pasangan teratas Dede-Lex relatif stabil, yakni dari 31,28 persen menjadi 33,44 persen, dan Aher-Deddy dari 26,46 persen menjadi 29,30 persen.

Toni menilai, peningkatan signifikan elektabilitas Rieke-Teten bisa jadi karenakan strategi yang dijalankan tim kampanye atau relawan Rieke-Teten efektif.

"Kemungkinannya, Rieke-Teten bisa jadi kuda hitam di akhir Pilgub ini, jika ada momentum yang membuat masyarakat berubah," prediksinya.

Meningkatnya elektabilitas Rieke juga dipengaruhi kisruh partai politik (parpol) yang terjadi di PKS dan Demokrat. Selain itu kehadiran Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) yang menjadi juru kampanye Rieke-Teten juga berdampak positif.
"Jokowi sangat efektif. Dilihat dari survei kami, jawaban responden ada efek dari Jokowi," jelasnya.

Meski begitu, untuk mendongkrak suara hingga menyalip Aher maupun Dede sangat berat bagi Rieke. Khusus untuk Dede, pemilihnya sudah stabil dan sulit untuk mengalihkan dukungan ke pasangan lain.

Seandainya ada perubahan, persentasi elektabilitas pemilih Dede tidak akan turun sampai di bawah 30 persen plus 1 sebagai syarat pasangan kandidat untuk memenangkan Pilgub Jabar.

"Persentase elektabilitas Dede Yusuf sangat stabil dari survei kedua dan ketiga. Ini yang memungkinkan Pilgub satu putaran," katanya.

Toni mengatakan, bisa saja ada momentum yang mengakibatkan pemilih berubah pilihan, namun eskalasinya sangat kecil. Sementara waktu kampanye tinggal satu hari lagi.

Sedangkan pada minggu tenang menjelang hari pencoblosan 24 Februari 2013, relatif singkat yakni hanya 5 hari.

"Bisa saja ada momentum ataupun kita tak tahu ada money politic atau apa," katanya.

Sementara angka golput di Pilgub Jabar sangat besar, yakni 32,23p atau mencapai 10 juta lebih.

"Peningkatan golput karena ada isu politisi korup, kekisrusah parpol, atau memang loyal ke golput," bebernya.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5696 seconds (0.1#10.140)