Ansor Sumenep nilai bupati nikah siri wajar
![Ansor Sumenep nilai...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2013/02/13/23/717350/RzMmsxfAGU.jpg)
Ansor Sumenep nilai bupati nikah siri wajar
A
A
A
Sindonews.com - Tidak seperti BUpati Garut yang langsung mendapat tekanan, Bupati Sumenep yang menikah lagi justru mendapat dukungan. Salahsatunya dari Gerakan Pemuda Ansyor Sumenep.
Ketua Pengurus Cabang (PC) GP Ansor Sumenep Muhri menyebut Bupati Sumenep, Busyro Karim yang menikah lagi adalah wajar-wajar saja. Bahkan, sikap tersebut manusiawi. Ia mengku kondisi Kabupaten Sumenep tidak akan seperti kasus Bupati Garut Aceng Fikri.
"Ya wajar-wajar saja dan hal itu sangatlah manusiawi. Soal menikah ini bukan dalam tataran sebagai pejabat publik atau tidak," ujar Muhri, Rabu (13/2/2013).
Muhri mengatakan, soal demo sejumlah mahasiswa yang melakukan penolakkan itu juga dianggap wajar. Pasalnya sebagai bentuk dinamika dalam berdemokrasi.
"Bisa saja ada kepentingan politik untuk memanfaatkan momentum. Sikap sebagian rakyat Sumenep seperti itu tentu wajar-wajar saja," ujarnya.
Ia juga mengaku, kondisi yang terjadi di Sumenep tidak seperti yang terjadi di Bupati Aceng Fikri. Buntut dari pernikahan singkat itu membuta DPRD Kota Garut melakukan Impactment. Sebab, kondisi di Kabupaten Sumenep berbeda dengan Kabupaten Garut.
"Situasinya beda. Masyarakat Sumenep tentunya sudah bijak dalam menyikapi persoalan ini," terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan mahasiswa menggelar aksi demo di depan kantor Pemkab Sumenep. Demo yang berlangsung ricuh ini menuntut agar bupati Sumenep mundur.
Puluhan mahasiswa ini meminta penjelasan terkait beredarnya kabar nikah siri Bupati Sumenep dengan seorang pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kantor Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Ketua Pengurus Cabang (PC) GP Ansor Sumenep Muhri menyebut Bupati Sumenep, Busyro Karim yang menikah lagi adalah wajar-wajar saja. Bahkan, sikap tersebut manusiawi. Ia mengku kondisi Kabupaten Sumenep tidak akan seperti kasus Bupati Garut Aceng Fikri.
"Ya wajar-wajar saja dan hal itu sangatlah manusiawi. Soal menikah ini bukan dalam tataran sebagai pejabat publik atau tidak," ujar Muhri, Rabu (13/2/2013).
Muhri mengatakan, soal demo sejumlah mahasiswa yang melakukan penolakkan itu juga dianggap wajar. Pasalnya sebagai bentuk dinamika dalam berdemokrasi.
"Bisa saja ada kepentingan politik untuk memanfaatkan momentum. Sikap sebagian rakyat Sumenep seperti itu tentu wajar-wajar saja," ujarnya.
Ia juga mengaku, kondisi yang terjadi di Sumenep tidak seperti yang terjadi di Bupati Aceng Fikri. Buntut dari pernikahan singkat itu membuta DPRD Kota Garut melakukan Impactment. Sebab, kondisi di Kabupaten Sumenep berbeda dengan Kabupaten Garut.
"Situasinya beda. Masyarakat Sumenep tentunya sudah bijak dalam menyikapi persoalan ini," terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan mahasiswa menggelar aksi demo di depan kantor Pemkab Sumenep. Demo yang berlangsung ricuh ini menuntut agar bupati Sumenep mundur.
Puluhan mahasiswa ini meminta penjelasan terkait beredarnya kabar nikah siri Bupati Sumenep dengan seorang pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kantor Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
(ysw)