Pantau pengebom ikan, KKP kirim kapal cepat
A
A
A
Sindonews.com - Pasca diunggahnya aktivitas pengebom ikan di situs youtube, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) langsung mengirim satu unit kapal cepat ke Sumatera Barat.
“Kita minggu lalu bertemu dengan Direktorat Pengawasan Sumber Daya Kelautan, mereka akan memberikan bantuan satu unit kapal operasi mengawas perairan di Sumatera Barat,” ungkap Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Mentawai Edi Sukarni, Selasa (5/2/2012).
Mengenai insiden pengeboman ikan, Edi mengakui kalau pusat merasa kecolongan. Pasalnya, perhatian KKP pusat hanya untuk Indonesia bagian timur, terutama pencuri ikan dari Filipina dan Cina.
"Ternyata ada juga pengebom ikan di wilayah barat, KKP benar-benar merasa kecolongan," ujaranya. .
Sementara Edi menduga pelaku yang membom ikan di perairan bagian bagian Selatan Pulau Siberut ini, yang juga masuk wilayah surfing itu berasal dari Sibolga.
“Jika dilihat dari desain kapal yang digunakan, kapal itu tidak berasal dari Sumbar tapi diduga dari Sibolga,” ujarnya.
Edi juga mengakui, telah mencek di lokasi pembongkaran ikan, baik di pelabuhan Bungus Padang, di Pesisir Selatan termasuk Pasaman ternyata tidak ada kapal jenis tersebut serta ikan dari Mentawai.
“Jadi kuat kita menduga pengebom ikan ini dari daerah tetangga,” ungkapnya.
Sebelumnya dalam video yang disebarkan melalui situs youtube.com, tergambar jelas aktivitas pengeboman ikan. Video tersebut diunggah oleh Wavepark Mentawai Surf pada 17 Januari lalu dengan judul Mentawai reefs being pillaged, 2013.
Video berdurasi 2 menit 29 detik yang direkam pada 15 Januari lalu, menggambarkan satu unit kapal pukat cincin. Sementara ada 10 orang sedang melakukan aktivitas pemboman ikan. Sejumlah penyelam dengan menggunakan kompresor meledakkan dinamit di dasar laut.
Kemudian ada orang di atas kapal menaikkan ikan-ikan yang mati. Kapal dalam video tersebut tidak memiliki nama, nomor identifikasi kapal. Bahkan jarak lokasi pengeboman ikan ini hanya 100 meter dari lokasi surfing di Pulau Mainuk, Kecamatan Siberut Barat Daya, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Kemudian video kedua di unggah ke Youtube.com oleh situs Mongabay.co.id pada 28 Januari 2013. Video tersebut memperlihatkan aktivitas pemboman ikan oleh dua nelayan menggunakan sampan. Video itu berdurasi 27 detik. Dalam viedo itu, ada dua nelayan yang melempar bom berkali-kali ke laut.
“Kita minggu lalu bertemu dengan Direktorat Pengawasan Sumber Daya Kelautan, mereka akan memberikan bantuan satu unit kapal operasi mengawas perairan di Sumatera Barat,” ungkap Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Mentawai Edi Sukarni, Selasa (5/2/2012).
Mengenai insiden pengeboman ikan, Edi mengakui kalau pusat merasa kecolongan. Pasalnya, perhatian KKP pusat hanya untuk Indonesia bagian timur, terutama pencuri ikan dari Filipina dan Cina.
"Ternyata ada juga pengebom ikan di wilayah barat, KKP benar-benar merasa kecolongan," ujaranya. .
Sementara Edi menduga pelaku yang membom ikan di perairan bagian bagian Selatan Pulau Siberut ini, yang juga masuk wilayah surfing itu berasal dari Sibolga.
“Jika dilihat dari desain kapal yang digunakan, kapal itu tidak berasal dari Sumbar tapi diduga dari Sibolga,” ujarnya.
Edi juga mengakui, telah mencek di lokasi pembongkaran ikan, baik di pelabuhan Bungus Padang, di Pesisir Selatan termasuk Pasaman ternyata tidak ada kapal jenis tersebut serta ikan dari Mentawai.
“Jadi kuat kita menduga pengebom ikan ini dari daerah tetangga,” ungkapnya.
Sebelumnya dalam video yang disebarkan melalui situs youtube.com, tergambar jelas aktivitas pengeboman ikan. Video tersebut diunggah oleh Wavepark Mentawai Surf pada 17 Januari lalu dengan judul Mentawai reefs being pillaged, 2013.
Video berdurasi 2 menit 29 detik yang direkam pada 15 Januari lalu, menggambarkan satu unit kapal pukat cincin. Sementara ada 10 orang sedang melakukan aktivitas pemboman ikan. Sejumlah penyelam dengan menggunakan kompresor meledakkan dinamit di dasar laut.
Kemudian ada orang di atas kapal menaikkan ikan-ikan yang mati. Kapal dalam video tersebut tidak memiliki nama, nomor identifikasi kapal. Bahkan jarak lokasi pengeboman ikan ini hanya 100 meter dari lokasi surfing di Pulau Mainuk, Kecamatan Siberut Barat Daya, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Kemudian video kedua di unggah ke Youtube.com oleh situs Mongabay.co.id pada 28 Januari 2013. Video tersebut memperlihatkan aktivitas pemboman ikan oleh dua nelayan menggunakan sampan. Video itu berdurasi 27 detik. Dalam viedo itu, ada dua nelayan yang melempar bom berkali-kali ke laut.
(ysw)