Rumah politikus Partai Demokrat dilempari bom molotov

Senin, 04 Februari 2013 - 16:33 WIB
Rumah politikus Partai Demokrat dilempari bom molotov
Rumah politikus Partai Demokrat dilempari bom molotov
A A A
Sindonews.com - Edi Sutrisno, seorang anggota DPRD Kota Magelang dari Partai Demokrat mendapat teror setelah rumahnya yang terletak di Jalan Pahlawan No 130, RT 2, RW 1, Kelurahan Potrobangsan, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang dilempar bom molotov oleh orang yang tidak dikenal, sekira pukul 02.00 WIB, dini hari tadi.

Berdasarkan indormasi yang dihimpun di lapangan, pelaku teror yang diduga berjumlah dua orang melintas di depan rumah politikus dari Partai Demokrat tersebut dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario warna hitam dengan kecepatan tinggi.

Setibanya di lokasi, salah satu diantaranya melemparkan bom molotov ke arah rumah korban. Kedua pelaku masih belum diketahui identitasnya secara pasti. Selain dini hari, keduanya mengenakan pakaian serba hitam dan langsung kabur pasca terdengar ledakan akibat lemparan bom yang terbuat dari botol dan bahan bakar tersebut.

“Ada dua orang yang melintas di depan rumah Pak Edi menggunakan Honda Vario, tapi tidak terlihat pelat nomor kendaraan karena gelap dan cepat. Mereka juga memakai pakaian hitam,” kata seorang penjaga malam di daerah setempat, Andreas, Senin (4/2/2013).

Menurut penuturan Edi Sutrisno, insiden tersebut terjadi saat ia tengah tertidur di dalam kamar yang berada dekat dengan ruang kerjanya. Namun, suara benturan dan pecahan kaca secara mengejutkan membangunkannya.

"Saya yang sudah tidur tiba-tiba saja mendengar suara menggelegar dan saya langsung terbangun dan memanggil penjaga malam. Saat saya keluar, ternyata api yang besar dan membakar daun jendela rumah," ujar pria yang juga ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Magelang ini.

Dia kemudian dengan segera mengambil selang air untuk memadamkan api yang sudah melahap daun pintu dan hampir menyambar mobil Honda Freed AA 8678 LA miliknya yang parkir di dekat lemparan bom molotov.

“Bagian pintu tengah mobil sebelah kiri terlihat hitam bekas terbakar. Beruntung api tidak membakar semua bangunan karena cepat kita atasi," lanjutnya.

Api yang timbul dari ledakan molotov, papar Edi, sangat berpotensi menghanguskan sebagian besar rumahnya. Sebab, konstruksi dan dinding bangunan banyak yang terbuat dari kayu jati. Selain itu, di parkir rumah terdapat lima buah mobil milik mantan sekretaris DPC Partai Demokrat ini.

Edi menduga, pelaku diperkirakan sudah mengetahui seluk-beluk kondisi rumahnya. Hal itu berdasarkan bom molotov yang dilemparkan oleh pelaku tepat mengenai jendela dekat ruang kerjanya.

"Kemungkinan kalau dilempar di jendela kamar tidur saya, maka saya akan cepat terbangun. Sepertinya memang sudah benar-benar di rencanakan, Bayangan saya saat itu ada tabrakan, ternyata bukan," ungkapnya.

Pemilik RS Lestari Raharja ini juga menambahkan, botol yang digunakan pelaku sebagai bom molotov merupakan botol minuman keras berukuran satu liter air. Kendati demikian, dia mengaku tidak tahu persis mengenai motif pelaku yang meneror dengan melempar bom molotov tersebut.

"Selama ini saya merasa tidak punya musuh, namun kalau dimusuhi banyak orang memang iya," ucapnya lagi.

Secara tegas Edi mengaku tidak minder dengan adanya teror tersebut. Ia bahkan berjanji tetap akan kritis dalam menyikapi kebijakan yang bertentangan dengan kepentingan rakyat.

“Apapun yang terjadi, sebagai wakil rakyat harus bisa menjalani tanggung jawabnya secara maksimal,” tegasnya.

Polisi yang dilapori sekira pukul 08.30 WIB langsung menuju ke lokasi dan melakukan olah TKP. Dari hasil olah TKP yang langsung di pimpin Kasatreskrim Polres Magelang Kota AKP Kiswiyono, polisi menyita pecahan botol yang diduga sebagai tempat bensin. Diduga, pecahan kaca itu berasal dari botol yang biasa digunakan untuk menjual bensin eceran.

Kasubag Humas Polres Magelang Kota, AKP Murdjito membenarkan adanya peristiwa pelemparan bom molotov yang menimpa rumah anggota DPRD dari Partai Demokrat, Edy Sutrisno. Namun, pihaknya masih belum memastikan motif dan pelaku dalam kasus tersebut.

“Dari hasil olah TKP, kami menyita barang bukti berupa pecahan botol kaca yang diduga digunakan untuk tempat bahan bakar. Saat ini kami juga belum meminta keterangan para saksi. Sebab, yang bersangkutan belum melaporkan kejadian ini secara resmi,” ujarnya.

Ketua DPRD Kota Magelang Muh Hasan Suryoyudho yang ditemui di lokasi menyatakan, dirinya turut prihatin dengan kejadian yang menimpa salah satu kadernya. Ia berharap polisi segera bisa mengungkap peristiwa tersebut.

Teror bom molotov, Menurut Ketua DPC Partai Demokrat ini, merupakan kali kedua menimpa politikus Demokrat. Pada 2011, teror serupa juga pernah menimpanya dan sampai saat ini kepolisian belum mengungkap motif dan pelakunya.

"Jadi kita berharap polisi bisa bergerak cepat dan bisa menangkap pelaku serta mengetahui motif yang sebenarnya melakukan pelemparan bom molotov ini," tandas Hasan.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4135 seconds (0.1#10.140)