Pasar Malam Wates diprotes
A
A
A
Sindonews.com - PNS Kulonprogo terutama yang berkantor di lingkup Sekretariat Daerah memprotes penyelenggaraan pasar malam di Alun-alun Wates. Sebab, pasar malam membuat arus lalu lintas ditutup karena keberadaan pedagang di sisi selatan.
Padahal, di sekitar alun-alun sedang diberlakukan masa uji coba jalur satu arah. Tak hanya itu, pasar malam membuat jalan yang melewati SD Percobaan IV juga ditutup. Sehingga PNS harus memutar lebih jauh melewati Dinas pendidikan Unit II, SD Wates II, dan SMPN 1 Wates.
Sutrisno, salah satu PNS mengeluhkan penutupan beberapa ruas jalan akibat adanya pasar malam. Dengan penutupan jalan itu, dia dan PNS lainnya harus memutar arah melewati rute yang lebih jauh untuk sampai di Kantor Humas yang menjadi satu dengan Media Center.
“Pagi tadi petugas lalulintas Polres mewajibkan semua pengendara motor maupun mobil lewat Terbah, atau berputar arah sesuai tanda yang telah dipasang. Mengapa harus putar-putar,” keluhnya, Kamis (31/1/2013)..
Heri Widada, PNS lainnya justru mempertanyakan kepekaan dinas yang memberikan izin pasar malam. Menurut dia, dinas tersebut tidak bisa menjabarkan program Bupati Kulonprogo tentang pengentasan kemiskinan. Alasannya, kegiatan ini sama sekali tidak mendukung gerakan Bela Beli Kulonprogo.
“Di pasar malam ini murni semua jualan, tidak ada eksposnya. Apalagi yang dijual bukan membantu pemasaran produk lokal selaras dengan gerakan bela dan beli Kulonprogo. Seharusnya dinas terkait lebih peka,” keluhnya.
Dia juga mempertanyakan kontribusi yang dapat disumbangkan kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pasar malam yang berlangsung hampir dua minggu. Terlebih, pasar malam ini hanya event rutin setelah sekaten di Kota Yogyakarta berakhir.
Padahal, di sekitar alun-alun sedang diberlakukan masa uji coba jalur satu arah. Tak hanya itu, pasar malam membuat jalan yang melewati SD Percobaan IV juga ditutup. Sehingga PNS harus memutar lebih jauh melewati Dinas pendidikan Unit II, SD Wates II, dan SMPN 1 Wates.
Sutrisno, salah satu PNS mengeluhkan penutupan beberapa ruas jalan akibat adanya pasar malam. Dengan penutupan jalan itu, dia dan PNS lainnya harus memutar arah melewati rute yang lebih jauh untuk sampai di Kantor Humas yang menjadi satu dengan Media Center.
“Pagi tadi petugas lalulintas Polres mewajibkan semua pengendara motor maupun mobil lewat Terbah, atau berputar arah sesuai tanda yang telah dipasang. Mengapa harus putar-putar,” keluhnya, Kamis (31/1/2013)..
Heri Widada, PNS lainnya justru mempertanyakan kepekaan dinas yang memberikan izin pasar malam. Menurut dia, dinas tersebut tidak bisa menjabarkan program Bupati Kulonprogo tentang pengentasan kemiskinan. Alasannya, kegiatan ini sama sekali tidak mendukung gerakan Bela Beli Kulonprogo.
“Di pasar malam ini murni semua jualan, tidak ada eksposnya. Apalagi yang dijual bukan membantu pemasaran produk lokal selaras dengan gerakan bela dan beli Kulonprogo. Seharusnya dinas terkait lebih peka,” keluhnya.
Dia juga mempertanyakan kontribusi yang dapat disumbangkan kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pasar malam yang berlangsung hampir dua minggu. Terlebih, pasar malam ini hanya event rutin setelah sekaten di Kota Yogyakarta berakhir.
(ysw)