Awas, Jalintim OKI dipenuhi lubang
A
A
A
Sindonews.com - Buruknya kualitas jalan di Jalur Lintas Timur (Jalintim) dari perbatasan Provinsi Lampung hingga Kecamatan Lempuing Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel kembali dipenuhi lubang. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya kendaraan bertonase besar melintasi jalan tersebut.
Pantauan SINDO, Rabu (30/1) siang, untuk jalan yang masuk wilayah provinsi Sumsel, kerusakan jalan terjadi di Desa Pematang Panggang dan Surya Adi Kecamatan Mesuji, Desa Dabuk Rejo Kecamatan Lempuing dan beberapa Desa lainnya, kemudian satu titik lagi kerusakan berada di Kecamatan Kayuagung.
Kerusakan jalan memang belum bisa dikatakan parah karena kendaraan masih bisa melintas, tetapi sudah cukup menghambat arus lalulintas. Antrean kendaraan selalu terlihat ketika mendekati titik jalan rusak yang jumlahnya puluhan titik di desa-desa. Berupa lobang menganga dengan kedalaman variasi antara 10 sampai 30 sentimeter.
Menurut Hasan Bagus, warga pematang Panggang, penyebab utama kerusakan dikarenakan kendaraan truk, fuso dan tronton yang bertonase melebihi kapasitas.
”Jalintim tersebut merupakan jalan Klas III yang hanya mampu dilalui kendaraan bertonase maksimal 8 ton. Namun kenyataan di lapangan, sangat banyak kendaraan yang tonasenya mencapai belasan ton,” ujarnya, di OKI, Rabu (30/1/2013).
Kendaraan khususnya yang banyak muatan terpaksa antre untuk melintas di titik kerusakan dan itupun bergerak pelan. Ketika kendaraan dari satu arah melintas jalan rusak, kendaraan dari arah berlawanan harus berhenti dan menunggu giliran melintas.
Andi Wijaya (35) sopir truk yang mengangkut duku dari Tanjung Lubuk OKI tujuan Lampung mengatakan, memang kerusakan jalintim saat ini sangat mengganggu aktivitasnya.
”Yang pasti kami haru antre saat melintasi jalan yang rusak, kemudian waktu perjalanan pasti lebih lama dari biasanya,” ungkapnya.
Kepala Dinas PUBM OKI Ir H Syamsul Bahri mengatakan, Jalintim merupakan Jalan Negara sehingga menjadi tanggungjawab pemerintah pusat untuk memperbaikinya.
”Kita sudah laporkan hal ini ke kantor wilayah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional ( BBPJN) III Sumbagsel,” ujar Syamsul.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres OKI I ketut Sarnaya, mengatakan kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung satu bulan terakhir ini, bahkan ada beberapa titik yang sudah ditambal tetapi sudah rusak lagi.
Pantauan SINDO, Rabu (30/1) siang, untuk jalan yang masuk wilayah provinsi Sumsel, kerusakan jalan terjadi di Desa Pematang Panggang dan Surya Adi Kecamatan Mesuji, Desa Dabuk Rejo Kecamatan Lempuing dan beberapa Desa lainnya, kemudian satu titik lagi kerusakan berada di Kecamatan Kayuagung.
Kerusakan jalan memang belum bisa dikatakan parah karena kendaraan masih bisa melintas, tetapi sudah cukup menghambat arus lalulintas. Antrean kendaraan selalu terlihat ketika mendekati titik jalan rusak yang jumlahnya puluhan titik di desa-desa. Berupa lobang menganga dengan kedalaman variasi antara 10 sampai 30 sentimeter.
Menurut Hasan Bagus, warga pematang Panggang, penyebab utama kerusakan dikarenakan kendaraan truk, fuso dan tronton yang bertonase melebihi kapasitas.
”Jalintim tersebut merupakan jalan Klas III yang hanya mampu dilalui kendaraan bertonase maksimal 8 ton. Namun kenyataan di lapangan, sangat banyak kendaraan yang tonasenya mencapai belasan ton,” ujarnya, di OKI, Rabu (30/1/2013).
Kendaraan khususnya yang banyak muatan terpaksa antre untuk melintas di titik kerusakan dan itupun bergerak pelan. Ketika kendaraan dari satu arah melintas jalan rusak, kendaraan dari arah berlawanan harus berhenti dan menunggu giliran melintas.
Andi Wijaya (35) sopir truk yang mengangkut duku dari Tanjung Lubuk OKI tujuan Lampung mengatakan, memang kerusakan jalintim saat ini sangat mengganggu aktivitasnya.
”Yang pasti kami haru antre saat melintasi jalan yang rusak, kemudian waktu perjalanan pasti lebih lama dari biasanya,” ungkapnya.
Kepala Dinas PUBM OKI Ir H Syamsul Bahri mengatakan, Jalintim merupakan Jalan Negara sehingga menjadi tanggungjawab pemerintah pusat untuk memperbaikinya.
”Kita sudah laporkan hal ini ke kantor wilayah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional ( BBPJN) III Sumbagsel,” ujar Syamsul.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres OKI I ketut Sarnaya, mengatakan kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung satu bulan terakhir ini, bahkan ada beberapa titik yang sudah ditambal tetapi sudah rusak lagi.
(ysw)