Kerugian bencana Maros Rp21 M
A
A
A
Sindonews.com - Total kerugian akibat bencana banjir dan puting beliung di Maros mencapai Rp21 miliar. Hal itu diutarakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maros, Yudi Indra Jaya.
"Perkiraan kerugian itu suda termasuk, kerugian petani, petambak, nelayan dan kerugian bangunan rusak akibat bencana banjir dan puting beliung," kata Yudi, Selasa (29/1/2013).
Untuk kerusakan rumah akibat bencana angin puting beliung, dari tanggal sejak tanggal 4 Januari hingga 21 Januari sebanyak 684 rumah. Namun dari jumlah tersebut, baru sekira 300 rumah yang mendapatkan bantuan perbaikan rumah dengan total anggaran sekira Rp240Juta.
"Jumlah itu sudah termasuk bantuan logistik didalamnya," kata Yudi.
Setiap rumah diberi bantuan, sesuai dengan tingkat kerusakannya. Jika rusak ringan diberikan Rp300 Ribu, rusak sedang Rp500 Ribu sedangkan rusak berat diberikan bantuan Rp1 Juta.
Menurut Yudi, khusus untuk korban bencana banjir sekira lima ribu kepala rumah tangga yang menjadi korban tidak diberikan bantuan perbaikan rumah kecuali beberapa rumah yang hanyut.
"Mayoritas korban, hanya diberikan bantuan logistik dan itu telah dilakukan. Seperti bantuan mie instan telah diberikan sekitar 4 ribu dos, dan beras sekira 20 Ton, dengan total anggaran Rp160 Juta," kata Yudi.
Bantuan yang diberikan untuk korban banjir itu diluar penyaluran bantuan yang diberikan oleh pihak ketiga dengan perkiraan nilai dana sekira Rp300 juta. Khusus untuk bantuan sebesar Rp500 juta yang di berikan provinsi Sulawesi Selatan masih dalam proses pengurusan sehingga belum tersalurkan.
Bupati Maros HM Hatta Rahman mengatakan, dalam menyalurkan bantuan bencana, pemerintah daerah tidak boleh seenaknya menggunakan anggaran yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Makanya proses penyerahan bantuan, agak lambat.
"Kita tidak menganggarkan untuk usulan dewan, meski kita mengatur anggaran tetapi kita tidak boleh seenaknya menggunakan anggaran itu," kata Hatta.
"Perkiraan kerugian itu suda termasuk, kerugian petani, petambak, nelayan dan kerugian bangunan rusak akibat bencana banjir dan puting beliung," kata Yudi, Selasa (29/1/2013).
Untuk kerusakan rumah akibat bencana angin puting beliung, dari tanggal sejak tanggal 4 Januari hingga 21 Januari sebanyak 684 rumah. Namun dari jumlah tersebut, baru sekira 300 rumah yang mendapatkan bantuan perbaikan rumah dengan total anggaran sekira Rp240Juta.
"Jumlah itu sudah termasuk bantuan logistik didalamnya," kata Yudi.
Setiap rumah diberi bantuan, sesuai dengan tingkat kerusakannya. Jika rusak ringan diberikan Rp300 Ribu, rusak sedang Rp500 Ribu sedangkan rusak berat diberikan bantuan Rp1 Juta.
Menurut Yudi, khusus untuk korban bencana banjir sekira lima ribu kepala rumah tangga yang menjadi korban tidak diberikan bantuan perbaikan rumah kecuali beberapa rumah yang hanyut.
"Mayoritas korban, hanya diberikan bantuan logistik dan itu telah dilakukan. Seperti bantuan mie instan telah diberikan sekitar 4 ribu dos, dan beras sekira 20 Ton, dengan total anggaran Rp160 Juta," kata Yudi.
Bantuan yang diberikan untuk korban banjir itu diluar penyaluran bantuan yang diberikan oleh pihak ketiga dengan perkiraan nilai dana sekira Rp300 juta. Khusus untuk bantuan sebesar Rp500 juta yang di berikan provinsi Sulawesi Selatan masih dalam proses pengurusan sehingga belum tersalurkan.
Bupati Maros HM Hatta Rahman mengatakan, dalam menyalurkan bantuan bencana, pemerintah daerah tidak boleh seenaknya menggunakan anggaran yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Makanya proses penyerahan bantuan, agak lambat.
"Kita tidak menganggarkan untuk usulan dewan, meski kita mengatur anggaran tetapi kita tidak boleh seenaknya menggunakan anggaran itu," kata Hatta.
(rsa)