Warga Pasar Kalangan butuh jembatan
A
A
A
Sindonews.com - Warga di sekitar lokasi Pasar Kalangan, Desa Talang Padang, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Empatlawang, berharap jembatan yang ada di lokasi tersebut dibangun permanen.
Menurut warga, meskipun jembatan tersebut hanya sebagai penghubung alternatif di atas salah satu anak sungai, namun keberadaannya sangat penting. Mengingat lokasi kalangan tersebut dipisahkan oleh anak sungai. Serta dilokasi kalangan yang ada diseberang desa tersebut ada beberapa Kepala Keluarga (KK) yang mendirikan rumah.
Zahri, warga setempat mengatakan karena membutuhkan jalan alternative ke lokasi kalangan yang ada di seberang, jadi warga sekitar memasang bambu sebagai jembatan penghubung.
Karena menurutnya jika harus memutar melalui jalan raya jaraknya cukup jauh. Selain digunakan pengunjung Pasar Kalangan, jembatan tersebut digunakan warga yang berdiam di lokasi kalangan diseberang anak sungai tersebut.
“Kalau ramainya memang hari Minggu khususnya pagi pada jam kalangan, tapi warga yang melitas cukup banyak terutama ibu-ibu yang ingin berbelanja,” ujarnya, Senin (28/1/2013).
Untuk itu menurutnya, dengan kondisi yang ada dan mengingat pentingya keberadaan jembatan tersebut mereka berharap agar pihak terkait membangun jembatan tersebut secara permanent. Karena saat ini jembatan tersebut hanya dari bambu seadanya. Apalagi menurutnya saat musim hujan, arus air di anak sungai tersebut lumayan deras.
“Ngerinya kadang saat melihat anak-anak dan ibu-ibu yang melintas dengan barang belanjaanya,” jelasnya.
Senada, Hernani, seorang pedagang asal Tebing Tinggi mengatakan, keberadaan jembatan tersebut sangat penting. Karena rata-rata pengunjung pasar kalangan yang ingin berbelanja di lokasi kalangan diseberang jembatan tersebut akan melintas melalui jembatan tersebut.
Selaku pedagang mereka sangat mendukung jika dibangun jembatan secara permanen. Apalagi menurutnya panjang jembatan tersebut hanya sekira lima meter. Namun menurutnya akan sangat bermanfaat, khususnya bagi warga sekitar.
“Kami juga kalau mau menggelar jualan di seberang melalui jembatan itu terutama saat musim hujan, kalau lewat jalan harus memutar,” ujarnya.
Dengan kondisi yang ada saat ini dengan material jembatan dari bambu jelas menimbulkan kekhawatiran untuk menyeberang. Terkadang menurutnya, kalau merasa ragu pengunjung pasar terpaksa memutar melalui jalan raya.
“Yang penakut jelas enggak mau lewat sana, apalagi jika membawa belanjaan agak banyak,” ungkapnya.
Menurut warga, meskipun jembatan tersebut hanya sebagai penghubung alternatif di atas salah satu anak sungai, namun keberadaannya sangat penting. Mengingat lokasi kalangan tersebut dipisahkan oleh anak sungai. Serta dilokasi kalangan yang ada diseberang desa tersebut ada beberapa Kepala Keluarga (KK) yang mendirikan rumah.
Zahri, warga setempat mengatakan karena membutuhkan jalan alternative ke lokasi kalangan yang ada di seberang, jadi warga sekitar memasang bambu sebagai jembatan penghubung.
Karena menurutnya jika harus memutar melalui jalan raya jaraknya cukup jauh. Selain digunakan pengunjung Pasar Kalangan, jembatan tersebut digunakan warga yang berdiam di lokasi kalangan diseberang anak sungai tersebut.
“Kalau ramainya memang hari Minggu khususnya pagi pada jam kalangan, tapi warga yang melitas cukup banyak terutama ibu-ibu yang ingin berbelanja,” ujarnya, Senin (28/1/2013).
Untuk itu menurutnya, dengan kondisi yang ada dan mengingat pentingya keberadaan jembatan tersebut mereka berharap agar pihak terkait membangun jembatan tersebut secara permanent. Karena saat ini jembatan tersebut hanya dari bambu seadanya. Apalagi menurutnya saat musim hujan, arus air di anak sungai tersebut lumayan deras.
“Ngerinya kadang saat melihat anak-anak dan ibu-ibu yang melintas dengan barang belanjaanya,” jelasnya.
Senada, Hernani, seorang pedagang asal Tebing Tinggi mengatakan, keberadaan jembatan tersebut sangat penting. Karena rata-rata pengunjung pasar kalangan yang ingin berbelanja di lokasi kalangan diseberang jembatan tersebut akan melintas melalui jembatan tersebut.
Selaku pedagang mereka sangat mendukung jika dibangun jembatan secara permanen. Apalagi menurutnya panjang jembatan tersebut hanya sekira lima meter. Namun menurutnya akan sangat bermanfaat, khususnya bagi warga sekitar.
“Kami juga kalau mau menggelar jualan di seberang melalui jembatan itu terutama saat musim hujan, kalau lewat jalan harus memutar,” ujarnya.
Dengan kondisi yang ada saat ini dengan material jembatan dari bambu jelas menimbulkan kekhawatiran untuk menyeberang. Terkadang menurutnya, kalau merasa ragu pengunjung pasar terpaksa memutar melalui jalan raya.
“Yang penakut jelas enggak mau lewat sana, apalagi jika membawa belanjaan agak banyak,” ungkapnya.
(rsa)