Latihan pra resimen, seorang IPDN tewas

Minggu, 27 Januari 2013 - 07:50 WIB
Latihan pra resimen, seorang IPDN tewas
Latihan pra resimen, seorang IPDN tewas
A A A
Sindonews.com - Suasana haru menyelimuti Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Sulawesi Utara, yang berada di Desa Remboken, Kabupaten Minahasa.

Seorang praja tingkat tiga semester lima, Jonoli Untayana (20), terbujur kaku dalam peti jenazah yang berada didalam gereja IPDN pada sabtu 26 Januari 2013, malam.

Keluarga dan kerabat korban tak kuasa menahan kesedihan mereka, bahkan seorang teman korban sempat pingsan dan terpaksa digotong keluar oleh praja lainnya.

Jonoly, tewas disaat latihan pra resimen mahasiswa pada fase kolam di dalam kampus pada Jumat 25 Januari 2013, sore. Jonoly bersama teman kelompok mereka yang berjumlah tujuh praja berjalan melewati kolam, namun tak disangka korban yang saat itu berada di bagian belakang terperosok pada bagian kolam yang kedalamannya dua meter.

Korban sempat ditolong teman-temannya dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Gunung Maria, Kota Tomohon, namun karena fisik korban saat itu sangat kelelahan akhirnya korban tewas dalam perjalanan.

Namun isu yang berkembang dimasyarakat korban tewas akibat dianiaya, sehingga Direktur IPDN Sulut, mengklarifikasi korban meninggal bukan karena kekerasan oleh senior atau pengasuhnya, pasalnya korban praja paling senior di lingkungan kampus.

"Korban meninggal bukan karena kekerasan oleh seniornya, atau juga pengasuhnya. Enggak ungkin itu, orang korban praja paling senior di kampus," jelas Direktur IPDN Roosje Kalangi, Sabtu 26 Januari 2013, malam.

Sementara itu rekan korban, Andrew Kesek menjelaskan jika korban dikenal sebagai sosok yang loyal terhadap tanggung jawabnya.

"Sebagai kepala dinas olahraga di lingkungan kampus, bahkan korban sempat mengharumkan nama IPDN sulut dibidang olahraga futsal dan bidan seni yakni dance," terang Andrew.

Jonoly Untayana, warga Tual, Maluku, masuk sebagai praja IPDN pada tahun 2010 melalui IPDN Jatinangor. Namun setelah berdirinya IPDN Sulawei Utara pada tahun 2012, korban kemudian pindah.

Sementara aparat kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kematian korban sambil menunggu hasil autopsi, namun dugaan sementara korban tewas akibat tenggelam karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Jenazah Jonoly rencanannya akan diterbangkan ke Tual, Maluku dari Bandara Samratulangi Manado, pada Minggu pagi.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7114 seconds (0.1#10.140)