Awas jebakan maut di jalan Lingkar Randik
A
A
A
Sindonews.com - Buruknya kondisi jalan alternatif atau Lingkar Randik di Kota Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan membuat jalan tersebut rawan dilintasi. Genangan air yang menutup lobang berdiameter hinga 100 sentimeter ini seperti jebakan maut di jalan tersebut.
Pantauan di lapangan, jalan lingkar randik kerap digunakan sebagai jalan alternatif bagi kendaraan dari arah Palembang. Khususnya bagi kendaraan truk dan bus AKAP diwajibkan harus melintas melalui jalan lingkar randik untuk meneruskan perjalanannya menuju Kota Kota Lubuk Linggau atau Mura.
Namun bagi pengendara yang melintas, harus ekstra waspada karena banyaknya lobang yang tertutup genangan di jalan tersebut. Ada puluhan lobang yang diameternya bisa mencapai satu meter.
Buruknya kondisi jalan diperparah dengan beberapa bagian aspal yang terkelupas. Akibatnya jalan seperti kubangan kerbau, sedangkan disaat musim kering, debu-debu jalanan berhamburan.
Ansori (44) warga Sekayu mengaku dirinya kerap membawa mobil pick up tujuan Lubuk Linggau cukup terganggu kerusakan jalan tersebut. Apalagi dia kerap membawa buah-buahan dan telur. Belum lagi waktu tempuh akan semakin lama.
“Kami tentu ingin ada perbaikan yang total dan permanen. Jalan baru diperbaiki, enam bulan sudah rusak lagi,” bebernya.
Menurut Ansori, akibat jalan rusak menyebabkan kendaraan sering terjebak lobang hingga rawan kecelakaan. Sebab beberapa dia melintasi daerah tersebut ada mobil truk tidak bisa jalan akibat bannya masuk lobang.
Sebenarnya, Pemerintah Kabupaten Muba sanggup memperbaiki jalan tersebut. Namun karena jalan tersebut merupakan jalan provinsi, kewenangan perbaikan ada di Pemrpov Sumsel.
Pantauan di lapangan, jalan lingkar randik kerap digunakan sebagai jalan alternatif bagi kendaraan dari arah Palembang. Khususnya bagi kendaraan truk dan bus AKAP diwajibkan harus melintas melalui jalan lingkar randik untuk meneruskan perjalanannya menuju Kota Kota Lubuk Linggau atau Mura.
Namun bagi pengendara yang melintas, harus ekstra waspada karena banyaknya lobang yang tertutup genangan di jalan tersebut. Ada puluhan lobang yang diameternya bisa mencapai satu meter.
Buruknya kondisi jalan diperparah dengan beberapa bagian aspal yang terkelupas. Akibatnya jalan seperti kubangan kerbau, sedangkan disaat musim kering, debu-debu jalanan berhamburan.
Ansori (44) warga Sekayu mengaku dirinya kerap membawa mobil pick up tujuan Lubuk Linggau cukup terganggu kerusakan jalan tersebut. Apalagi dia kerap membawa buah-buahan dan telur. Belum lagi waktu tempuh akan semakin lama.
“Kami tentu ingin ada perbaikan yang total dan permanen. Jalan baru diperbaiki, enam bulan sudah rusak lagi,” bebernya.
Menurut Ansori, akibat jalan rusak menyebabkan kendaraan sering terjebak lobang hingga rawan kecelakaan. Sebab beberapa dia melintasi daerah tersebut ada mobil truk tidak bisa jalan akibat bannya masuk lobang.
Sebenarnya, Pemerintah Kabupaten Muba sanggup memperbaiki jalan tersebut. Namun karena jalan tersebut merupakan jalan provinsi, kewenangan perbaikan ada di Pemrpov Sumsel.
(ysw)