Penumpang mabuk aniaya Wakil Kepala Stasiun Lempuyangan
A
A
A
Sindonews.com – Aksi kekerasan yang menimpa awak kereta api kembali terjadi di Yogyakarta. Kali ini menimpa wakil Kepala Stasiun Lempuyangan, Satpam dan beberapa keamanan kereta. Penganiayaan dilakukan sekelompok penumpang yang tengah mabuk.
Kepala Humas KAI, Daops 6 Yogyakarta Sri Winarto mengaku tidak tahu persis kejadian ini. Namun dari laporan yang ada, memang terjadi kasus kekerasan yang menimpa para awak kereta.
Aksi kekerasan ini terjadi di Stasiun Lempuyangan Yogyakarta pada Kamis 24 Januari 2013 sekira pukul 21.00 WIB. Kejadian bermula ketika ada laporan dari Stasiun Jebres Solo yang menengarai terjadi keributan di dalam salah satu gerbong pada rangkaian kereta api Gaya Baru.
Kereta yang berangkat dari Stasiun Gubeng Surabaya tujuan akhir Pasar Senen ini, dilaporkan ada beberapa penumpang yang mabuk dan sulit dikendalikan di Solo.
“Karena ada aduan, makanya kita berusaha melihat dan menenangkan agar penumpang nyaman,” jelasnya di Stasiun Lempuyangan, Jumat (25/1/13).
Saat itu wakil Kepala Stasiun Lempuyangan Eko, bersama dengan satpam naik ke dalam kereta yang tengah berhenti. Saat itu didapati ada penumpang yang membuat tempat tidur gantung, menggunakan kain.
Karena tidak mau melepas, pak Eko ini berinisiatif untuk melepas sendiri. Namun justru terjadi keributan yang berujung penganiayaan.
“Pak Eko ini hendak turun, tetapi dikejar hingga terkena pukulan hingga jatuh dan terinjak,” ujarnya.
Bukan hanya itu, beberapa petugas keamanan juga tidak luput terkena amarah penumpang. Karena sulit dikendalikan, kasus ini dilaporkan ke Polsek Danurejan sebelum dilaporkan ke Poltabes.
Petugas polisi yang datang mengamankan satu orang pelaku dan membawa tiga penumpang untuk diperiksa di kantor. Namun ini justru memancing reaksi teman-temannya dan menyandera kereta agar tidak berangkat.
Kasus ini sendiri akhirnya diselesaikan dengan damai dan kereta diberangkatkan.
“Jadwal keberangkatan kereta sampai molor 126 menit,” tuturnya.
Kepala Humas KAI, Daops 6 Yogyakarta Sri Winarto mengaku tidak tahu persis kejadian ini. Namun dari laporan yang ada, memang terjadi kasus kekerasan yang menimpa para awak kereta.
Aksi kekerasan ini terjadi di Stasiun Lempuyangan Yogyakarta pada Kamis 24 Januari 2013 sekira pukul 21.00 WIB. Kejadian bermula ketika ada laporan dari Stasiun Jebres Solo yang menengarai terjadi keributan di dalam salah satu gerbong pada rangkaian kereta api Gaya Baru.
Kereta yang berangkat dari Stasiun Gubeng Surabaya tujuan akhir Pasar Senen ini, dilaporkan ada beberapa penumpang yang mabuk dan sulit dikendalikan di Solo.
“Karena ada aduan, makanya kita berusaha melihat dan menenangkan agar penumpang nyaman,” jelasnya di Stasiun Lempuyangan, Jumat (25/1/13).
Saat itu wakil Kepala Stasiun Lempuyangan Eko, bersama dengan satpam naik ke dalam kereta yang tengah berhenti. Saat itu didapati ada penumpang yang membuat tempat tidur gantung, menggunakan kain.
Karena tidak mau melepas, pak Eko ini berinisiatif untuk melepas sendiri. Namun justru terjadi keributan yang berujung penganiayaan.
“Pak Eko ini hendak turun, tetapi dikejar hingga terkena pukulan hingga jatuh dan terinjak,” ujarnya.
Bukan hanya itu, beberapa petugas keamanan juga tidak luput terkena amarah penumpang. Karena sulit dikendalikan, kasus ini dilaporkan ke Polsek Danurejan sebelum dilaporkan ke Poltabes.
Petugas polisi yang datang mengamankan satu orang pelaku dan membawa tiga penumpang untuk diperiksa di kantor. Namun ini justru memancing reaksi teman-temannya dan menyandera kereta agar tidak berangkat.
Kasus ini sendiri akhirnya diselesaikan dengan damai dan kereta diberangkatkan.
“Jadwal keberangkatan kereta sampai molor 126 menit,” tuturnya.
(ysw)