Tanggul jebol, banjir ancam Kudus
A
A
A
Sindonews.com - Rusaknya sejumlah tanggul di Kabupaten Kudus, ditambah intensitas hujan yang tinggi membuat Kudus terancam bahaya banjir besar.
Hujan yang dua hari berturut-turut membuat tanggul Sungai Logung di Desa Sadang, Kecamatan Mejobo dan tanggul Sungai Dawe di Desa Hadiwarno, Kecamatan Mejobo jebol.
Selain itu, meski tidak sampai merusak tanggul, namun karena derasnya hujan, air yang ada di Sungai Piji limpas. Akibatnya, ratusan rumah yang tersebar di tujuh desa di tiga kecamatan yang dilintasi sejumlah sungai ini terendam air.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Atok Darmo Broto, mengatakan ketinggian air yang merendam ratusan rumah warga beragam.
“Rabu siang hanya tinggal Desa Jojo Kecamatan Mejobo yang rumah warganya masih ada yang terendam,” kata Atok, di Kudus, Rabu (23/1/2013).
Menurut Atok, potensi terjadinya banjir di sejumlah desa yang ada di Kudus masih besar. Sebab berdasar informasi dari BMKG Jawa Tengah, curah hujan di Kudus masih tinggi.
Sementara itu, Bupati Kudus, Musthofa mengatakan persoalan banjir yang dialami beberapa titik di Kota Kretek lebih diakibatkan karena faktor air yang berasal dari kawasan atas melebihi daya tampung sungai.
Untuk itu, salah satu solusi untuk mengatasi banjir tersebut yakni dengan menuntaskan pembangunan Waduk Logung.
“Kalau penanganannyadengan tindakan responsif yang sifatnya darurat tidak cukup. Harus ada solusi jangka panjang yang menyasar pada persoalan utamanya,” jelas Musthofa, saat meninjau kerja bakti bersama untuk membenahi tanggul sungai di Desa Kesambi Kecamatan Mejobo, yang jebol, Rabu (23/1/2013).
Hujan yang dua hari berturut-turut membuat tanggul Sungai Logung di Desa Sadang, Kecamatan Mejobo dan tanggul Sungai Dawe di Desa Hadiwarno, Kecamatan Mejobo jebol.
Selain itu, meski tidak sampai merusak tanggul, namun karena derasnya hujan, air yang ada di Sungai Piji limpas. Akibatnya, ratusan rumah yang tersebar di tujuh desa di tiga kecamatan yang dilintasi sejumlah sungai ini terendam air.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Atok Darmo Broto, mengatakan ketinggian air yang merendam ratusan rumah warga beragam.
“Rabu siang hanya tinggal Desa Jojo Kecamatan Mejobo yang rumah warganya masih ada yang terendam,” kata Atok, di Kudus, Rabu (23/1/2013).
Menurut Atok, potensi terjadinya banjir di sejumlah desa yang ada di Kudus masih besar. Sebab berdasar informasi dari BMKG Jawa Tengah, curah hujan di Kudus masih tinggi.
Sementara itu, Bupati Kudus, Musthofa mengatakan persoalan banjir yang dialami beberapa titik di Kota Kretek lebih diakibatkan karena faktor air yang berasal dari kawasan atas melebihi daya tampung sungai.
Untuk itu, salah satu solusi untuk mengatasi banjir tersebut yakni dengan menuntaskan pembangunan Waduk Logung.
“Kalau penanganannyadengan tindakan responsif yang sifatnya darurat tidak cukup. Harus ada solusi jangka panjang yang menyasar pada persoalan utamanya,” jelas Musthofa, saat meninjau kerja bakti bersama untuk membenahi tanggul sungai di Desa Kesambi Kecamatan Mejobo, yang jebol, Rabu (23/1/2013).
(ysw)