Warga Kampung Pasir kaget tagihan listrik membengkak

Selasa, 22 Januari 2013 - 19:03 WIB
Warga Kampung Pasir kaget tagihan listrik membengkak
Warga Kampung Pasir kaget tagihan listrik membengkak
A A A
Sindonews.com – Sejumlah warga di Kampung Pasir Jeruk RW 05, Desa Mekar Mukti, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, mengeluhkan pembengkakan tagihan listrik. Pada Januari ini, tagihan listrik membengkak tiga hingga empat kali lipat dari Desember 2012 sebelumnya.

Bila keluhan tersebut tidak ditanggapi, warga pun mengancam akan mendatangi kantor PLN Kabupaten Garut.

Seorang warga Kampung Pasir RT01 RW05, Feri Permana (40) mengaku cemas dengan meningkatnya tagihan tersebut.

“Saya merasa tidak pernah memakai listrik dalam jumlah watt yang besar. Karena alat elektronik di rumah hanya televisi dan lampu saja. Lagipula, saya tidak memiliki banyak uang untuk membayarnya. Setiap hari saja biaya hidup kami di rumah sangat pas-pasan,” kata Feri saat ditemui Selasa (22/1/2013).

Dia mengaku, di setiap bulannya ia membayar listrik secara kolektif sebesar Rp35 ribu saja. Namun, tagihan listrik pada Januari ini membengkak menjadi Rp152 ribu.

“Saya tidak habis pikir, tagihan pada Februari nanti tagihannya menjadi berapa,” ucapnya.

Sama seperti Feri, warga Kampung Pasir Jeruk lainnya, Jili Amirudin, (72) menuturkan hal yang sama. Tagihan listriknya membengkak menjadi Rp52 ribu dari Desember sebelumnya hanya Rp21 ribu.

“Sebelumnya saya hanya membayar Rp21 ribu. Sekarang tiba-tiba jadi begini. Bila dibiarkan, kami akan terberatkan oleh pembayaran listrik ini. Penghasilan saya sebagai petani tidak sebesar itu. Tetangga yang lain juga mengalami hal yang sama. Rata-rata tagihan listriknya membengkak,” ungkapnya.

Menurut Jili, pembayaran listrik biasanya dilakukan warga di kampungnya secara kolektif melalui petugas penagihan. Sebab bila tidak dilakukan secara kolektif, yaitu dengan melakukan pembayaran langsung ke KUD di Kampung Pasanggrahan, warga harus mengeluarkan ongkos untuk biaya naik ojek sebesar Rp15 ribu.

“Kami memang membayar melalui petugas kolektif. Kejadian seperti ini belum pernah. Baru kali ini saja terjadi. Itu juga setelah petugas memberikan tagihan listrik kami yang besarannya berlipat ganda dari biasanya,” tuturnya.

Sementara itu, petugas pencatatan dan penagihan listrik PLN Rayon Garut Agus menjelaskan ada dua kemungkinan terjadinya pembengkakan listrik, yakni kesalahan pencatatan dan ketidaksadaran warga dalam menggunakan listrik. Bila pembengkakan listrik terjadi akibat kesalahan pencatatan petugas, ia menjamin akan mengoreksi kesalahan tersebut.

“Kami mengimbau kepada warga yang merasa dirugikan silahkan untuk datang ke kantor sambil membawa rekening dan mencatat jumlah meteran saat itu juga" jelasnya.

Menurut Agus, untuk pencatatan meteran listrik konsumen, PLN memang menggunakan jasa pihak ketiga.

“Makanya bisa saja terjadi kesalahan sewaktu mencatat. Bisa saja karena tugas itu dilakukan oleh pihak lain. Namun, bisa jadi pula bengkaknya tagihan disebabkan oleh kurang sadarnya masyarakat memakai listrik. Kami sendiri akan menyelidiki masalah ini,” tandasnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7309 seconds (0.1#10.140)