Lagi, puting beliung hantam Temanggung
A
A
A
Sindonews.com - Angin puting beliung disertai hujan lebat melanda Dusun Jumprit, Desa Tegalrejo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, hari ini. Akibatnya, puluhan rumah warga mengalami rusak.
Sebagian besar rumah mengalami kerusakan dibagian atap. Satu diantaranya mengamalami rusak parah, yakni rumah milik Kaliman (47), warga RT 4 RW 1 Dusun Jumprit.
Seorang warga Dusun Jumprit, Yanto (40) mengatakan, hujan sudah mengguyur wilayah yang berada di lereng Gunung Sindoro sejak dinihari. Hujan semakin mengalami peningkatan intensitas sekitar pukul 5.30 WIB. Disusul dengan angin puting beliung yang melanda pemukiman warga setempat.
"Masih pagi waktu kejadian. Angin sangat kencang ditambah dengan hujan deras," katanya, di Dusun Jumprit, Selasa (15/1/2013).
Kondisi itu membuat warga panik dan sebagian terpaksa lari ke luar rumah. Sedangkan, rumah milik Kaliman roboh karena konstruksi bangunan terbuat dari kayu dan papan. Beruntung, kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa. Namun, kerugian diperkirakan mencapai Rp10 juta.
"Rumah Pak Kalimin tidak kuat menahan kencangnya angin. Tapi beruntung, orangnya bisa menyelamatkan diri lebih dulu sebelum roboh," lanjutnya.
Sementara itu, Kasi Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Gito Walngadi menyampaikan, wilayah Kecamatan Ngadirejo memang sering terjadi bencana angin puting beliung.
Tercatat, puluhan rumah di Dusun Jamus dan Dusun Mudal, Desa Tegalrejo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, rusak akibat diterjang angin puting beliung, Kamis 10 Januari 2013 lalu.. Enam rumah dintaranya mengalami rusak parah terutama pada bagian atapnya.
Sebelumnya, pada 19 Desember 2012 lalu, angin puting beliung juga memporak-porandakan melanda Dusun Kembang, Desa Dlimoyo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung. Akibat sapuan angin besar itu, sedikitnya 11 rumah warga rusak dengan kerugian ditaksir mencapai Rp30 juta.
"Kami akan segera melakukan tinjauan untuk segera mengambil sikap atas kejadian ini," ujar Gito.
Sebagian besar rumah mengalami kerusakan dibagian atap. Satu diantaranya mengamalami rusak parah, yakni rumah milik Kaliman (47), warga RT 4 RW 1 Dusun Jumprit.
Seorang warga Dusun Jumprit, Yanto (40) mengatakan, hujan sudah mengguyur wilayah yang berada di lereng Gunung Sindoro sejak dinihari. Hujan semakin mengalami peningkatan intensitas sekitar pukul 5.30 WIB. Disusul dengan angin puting beliung yang melanda pemukiman warga setempat.
"Masih pagi waktu kejadian. Angin sangat kencang ditambah dengan hujan deras," katanya, di Dusun Jumprit, Selasa (15/1/2013).
Kondisi itu membuat warga panik dan sebagian terpaksa lari ke luar rumah. Sedangkan, rumah milik Kaliman roboh karena konstruksi bangunan terbuat dari kayu dan papan. Beruntung, kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa. Namun, kerugian diperkirakan mencapai Rp10 juta.
"Rumah Pak Kalimin tidak kuat menahan kencangnya angin. Tapi beruntung, orangnya bisa menyelamatkan diri lebih dulu sebelum roboh," lanjutnya.
Sementara itu, Kasi Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Gito Walngadi menyampaikan, wilayah Kecamatan Ngadirejo memang sering terjadi bencana angin puting beliung.
Tercatat, puluhan rumah di Dusun Jamus dan Dusun Mudal, Desa Tegalrejo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, rusak akibat diterjang angin puting beliung, Kamis 10 Januari 2013 lalu.. Enam rumah dintaranya mengalami rusak parah terutama pada bagian atapnya.
Sebelumnya, pada 19 Desember 2012 lalu, angin puting beliung juga memporak-porandakan melanda Dusun Kembang, Desa Dlimoyo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung. Akibat sapuan angin besar itu, sedikitnya 11 rumah warga rusak dengan kerugian ditaksir mencapai Rp30 juta.
"Kami akan segera melakukan tinjauan untuk segera mengambil sikap atas kejadian ini," ujar Gito.
(rsa)