Jalan ambles, pemkab bingung
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut dihadapkan dua opsi penanganan terkait amblesnya ruas Jalan Ciparay Godog KM 4 karena longsor.
Dua pilihan cara untuk memperbaiki akses jalan menuju makam keramat Godog sepanjang 35 meter di Kampung Godog Desa, Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan ini adalah memperkuat struktur badan jalan atau merelokasi jalan.
"Kita akan menimbang cara mana yang akan kita ambil untuk memperbaiki akses jalan di sana. Tim dari dinas masih melakukan pengukuran dan penelitian di lokasi jalan ambles,” kata Kepala Dinas Binamarga Adeng Sudjarmono di kantornya, Senin (14/1/2013).
Penanganan melalui cara memperkuat struktur badan jalan adalah menutupi material tanah dengan beton. Kemudian struktur beton yang ada, diperkuat kembali dengan tiang-tiang pemancang pada ruas jalan yang terancam terputus, yakni di sepanjang 35 meter dengan kedalaman lebih dari 30 meter.
“Posisinya seperti di lereng. Tiang pemancang juga harus mulai dipasangi dari dasar lereng yang memiliki kedalaman puluhan meter. Selain itu, sampel material tanah di lokasi itu harus diteliti dulu di lab. Makanya, secara kasat mata biaya yang diperlukan untuk penanganan seperti ini akan sangat mahal dan memakan waktu,” ungkapnya.
Cara alternatif lain adalah dengan merelokasi atau memindahkan badan jalan ke lahan pertanian warga. Pada upaya ini, panjang ruas jalan yang menjadi akses satu-satunya menuju makam Prabu Kean Santang akan ditambah dari sebelumnya hanya 35 meter menjadi 65 meter.
“Lebar badan jalan pun akan ditambah dari semula yang hanya tiga meter menjadi sembilan meter. Pada cara relokasi, areal pertanian warga seperti kebun dan sawah yang terletak di bagian lebih tinggi tebing itu akan dipapas. Namun, sebelum cara ini ditempuh, harus ada pembebasan lahan terlebih dahulu,” katanya.
Meski begitu, dua opsi terkait upaya perbaikan terhadap ruas jalan yang terancam ambles ini tidak akan selesai dalam waktu dekat. Pasalnya, saat ini anggaran yang ada di Dinas Binamarga Kabupaten Garut dalam keadaan kosong.
Dua pilihan cara untuk memperbaiki akses jalan menuju makam keramat Godog sepanjang 35 meter di Kampung Godog Desa, Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan ini adalah memperkuat struktur badan jalan atau merelokasi jalan.
"Kita akan menimbang cara mana yang akan kita ambil untuk memperbaiki akses jalan di sana. Tim dari dinas masih melakukan pengukuran dan penelitian di lokasi jalan ambles,” kata Kepala Dinas Binamarga Adeng Sudjarmono di kantornya, Senin (14/1/2013).
Penanganan melalui cara memperkuat struktur badan jalan adalah menutupi material tanah dengan beton. Kemudian struktur beton yang ada, diperkuat kembali dengan tiang-tiang pemancang pada ruas jalan yang terancam terputus, yakni di sepanjang 35 meter dengan kedalaman lebih dari 30 meter.
“Posisinya seperti di lereng. Tiang pemancang juga harus mulai dipasangi dari dasar lereng yang memiliki kedalaman puluhan meter. Selain itu, sampel material tanah di lokasi itu harus diteliti dulu di lab. Makanya, secara kasat mata biaya yang diperlukan untuk penanganan seperti ini akan sangat mahal dan memakan waktu,” ungkapnya.
Cara alternatif lain adalah dengan merelokasi atau memindahkan badan jalan ke lahan pertanian warga. Pada upaya ini, panjang ruas jalan yang menjadi akses satu-satunya menuju makam Prabu Kean Santang akan ditambah dari sebelumnya hanya 35 meter menjadi 65 meter.
“Lebar badan jalan pun akan ditambah dari semula yang hanya tiga meter menjadi sembilan meter. Pada cara relokasi, areal pertanian warga seperti kebun dan sawah yang terletak di bagian lebih tinggi tebing itu akan dipapas. Namun, sebelum cara ini ditempuh, harus ada pembebasan lahan terlebih dahulu,” katanya.
Meski begitu, dua opsi terkait upaya perbaikan terhadap ruas jalan yang terancam ambles ini tidak akan selesai dalam waktu dekat. Pasalnya, saat ini anggaran yang ada di Dinas Binamarga Kabupaten Garut dalam keadaan kosong.
(ysw)