Banjir dan longsor terjang Kudus
A
A
A
Sindonews.com - Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sejak siang tadi mengakibatkan sekira 200 rumah warga terendam air.
Selain itu, peristiwa tersebut juga mengakibatkan pemukiman warga di kawasan pegunungan Muria, tepatnya RT 1 RW VII Desa Rahtawu Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus mengalami longsor. Pemukiman warga yang terendam banjir tersebar di sejumlah desa dan kecamatan yang ada di Kudus tersebut diantaranya adalah Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Desa Bulungkulon, Kecamatan Jekulo, dan Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati.
Ketinggian air yang menggenangi rumah warga bervariasi antara 30-50 cm. Hingga berita ini diturunkan, banjir masih terlihat menggenangi rumah warga.
"Karena intensitas hujan yang mengguyur kawasan Pegunungan Muria Kudus cukup tinggi akhirnya sejumlah sungai tidak mampu menampung air. Akhirnya sungai limpas dan masuk ke pemukiman warga," kata Kasi Kesiagaan Bencana pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Atok Darmobroto, di Kudus, Senin (14/1/2013).
Beberapa sungai yang meluap seperti sungai Dawe dan sungai Piji. Sejumlah desa yang lokasinya dilewati sungai itupun terkena limpasan air sungai tersebut.
berdasarkan pantauan di lapangan, di Desa Bulungkulon Kecamatan Jekulo misalnya air masuk ke rumah-rumah warga pada dini hari saat mayoritas warganya masih tidur.
Sedangkan di Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, air diketahui masuk ke rumah warga secara tiba-tiba sekira pukul 07.00 WIB. Sedang di Desa Tanjungkarang, air justru masuk ke rumah, siang hari saat warga sedang beraktifitas.
”Tak hanya rumah yang terendam, jalan dan sawah warga juga ikut terendam air," jelas seorang warga Desa Mejobo, Sadiyanto.
Meski rumahnya terendam air, namun para warga memutuskan untuk tetap bertahan. Mereka yakin genangan air akan cepat surut seiring mulai redanya hujan yang mengguyur wilayah Kudus.
"Kita khawatir kalau rumah ditinggal nanti yang jaga siapa. Kalau tetap di rumah kan pasti aman," timpal salah seorang warga lainnya Ali.
Selain itu, peristiwa tersebut juga mengakibatkan pemukiman warga di kawasan pegunungan Muria, tepatnya RT 1 RW VII Desa Rahtawu Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus mengalami longsor. Pemukiman warga yang terendam banjir tersebar di sejumlah desa dan kecamatan yang ada di Kudus tersebut diantaranya adalah Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Desa Bulungkulon, Kecamatan Jekulo, dan Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati.
Ketinggian air yang menggenangi rumah warga bervariasi antara 30-50 cm. Hingga berita ini diturunkan, banjir masih terlihat menggenangi rumah warga.
"Karena intensitas hujan yang mengguyur kawasan Pegunungan Muria Kudus cukup tinggi akhirnya sejumlah sungai tidak mampu menampung air. Akhirnya sungai limpas dan masuk ke pemukiman warga," kata Kasi Kesiagaan Bencana pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Atok Darmobroto, di Kudus, Senin (14/1/2013).
Beberapa sungai yang meluap seperti sungai Dawe dan sungai Piji. Sejumlah desa yang lokasinya dilewati sungai itupun terkena limpasan air sungai tersebut.
berdasarkan pantauan di lapangan, di Desa Bulungkulon Kecamatan Jekulo misalnya air masuk ke rumah-rumah warga pada dini hari saat mayoritas warganya masih tidur.
Sedangkan di Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, air diketahui masuk ke rumah warga secara tiba-tiba sekira pukul 07.00 WIB. Sedang di Desa Tanjungkarang, air justru masuk ke rumah, siang hari saat warga sedang beraktifitas.
”Tak hanya rumah yang terendam, jalan dan sawah warga juga ikut terendam air," jelas seorang warga Desa Mejobo, Sadiyanto.
Meski rumahnya terendam air, namun para warga memutuskan untuk tetap bertahan. Mereka yakin genangan air akan cepat surut seiring mulai redanya hujan yang mengguyur wilayah Kudus.
"Kita khawatir kalau rumah ditinggal nanti yang jaga siapa. Kalau tetap di rumah kan pasti aman," timpal salah seorang warga lainnya Ali.
(rsa)