Tak ada biaya, penderita tumor pasrah
A
A
A
Sindonews.com - Jasminah (47), warga RT 3 RW 5, Desa Srikaton, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, penderita tumor kulit yang ada di sekujur tubuhnya hanya bisa pasrah. Pasalnya, dia mengaku tak memiliki biaya untuk berobat agar sembuh dari penyakitnya.
Meski berasal dari keluarga miskin, Jasminah yang hanya lulusan SD itu juga tidak masuk dalam daftar warga penerima Jaminan KEsehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang dibiayai pemerintah pusat, atau Jaminan Kesehatan daerah (Jamkesda) yang digulirkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati.
Praktis, selama 15 tahun terakhir, hidup Jasminah tersiksa. Diaa juga tampak minder dengan penampilannya. Sebab benjolan-benjolan itu hampir menutupi seluruh bagian tubuhnya, tak terkecuali wajahnya. Benjolan itu ada yang sebesar bola tenis, namun ada juga yang besarnya seperti kelereng atau telur cicak.
"Saya pasrah saja. Mau bagaimana lagi," kata Jasminah, di Pati, Senin (14/1/2013).
Menurutnya, sehari-hari Jasminah hanya tinggal berdua dengan ibunya yang bernama Sukesi (80). Kedua perempuan ini tinggal di rumah yang bisa dibilang jauh dari laik.
Sementara itu, orang tua Jasminah, Sukesi, berharap penyakit yang diderita anak sulungnya itu mendapat perhatian dan bantuan dari pemerintah. Sebab pihak keluarga tidak mempunyai biaya untuk pengobatan Jasminah.
"Untuk memeriksakan kesehatannya saja sudah susah. Kami berharap ada bantuan, agar anak saya bisa dioperasi dan sembuh dari penyakitnya,” harap Sukesi.
Harapan yang sama juga diungkapkan perangkat desa setempat, Parijan. Menurut Parijan, Pemerintah Desa Srikaton Kecamatan Kayen sudah berupaya membantu pengobatan Jasminah. Salah satunya yakni memeriksakan Jasminah ke rumah sakit.
Hanya sayangnya meski sudah dirawat selama empat hari, namun dokter rumah sakit tersebut tidak berani mengambil tindakan apapun.
"Disuntik saja tidak. Ini yang membuat kita prihatin," sesalnya.
Pihak Desa Srikaton juga berupaya agar Jasminah bisa mendapat kartu Jamkesmas atau Jamkesda. Sehingga dengan kartu itu, Jasminah yang memang berasal dari keluarga miskin bisa segera berobat dengan gratis.
"Kasihan dia. Semoga ada dermawan yang mau berbaik hati membantu Jasminah," tandasnya.
Meski berasal dari keluarga miskin, Jasminah yang hanya lulusan SD itu juga tidak masuk dalam daftar warga penerima Jaminan KEsehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang dibiayai pemerintah pusat, atau Jaminan Kesehatan daerah (Jamkesda) yang digulirkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati.
Praktis, selama 15 tahun terakhir, hidup Jasminah tersiksa. Diaa juga tampak minder dengan penampilannya. Sebab benjolan-benjolan itu hampir menutupi seluruh bagian tubuhnya, tak terkecuali wajahnya. Benjolan itu ada yang sebesar bola tenis, namun ada juga yang besarnya seperti kelereng atau telur cicak.
"Saya pasrah saja. Mau bagaimana lagi," kata Jasminah, di Pati, Senin (14/1/2013).
Menurutnya, sehari-hari Jasminah hanya tinggal berdua dengan ibunya yang bernama Sukesi (80). Kedua perempuan ini tinggal di rumah yang bisa dibilang jauh dari laik.
Sementara itu, orang tua Jasminah, Sukesi, berharap penyakit yang diderita anak sulungnya itu mendapat perhatian dan bantuan dari pemerintah. Sebab pihak keluarga tidak mempunyai biaya untuk pengobatan Jasminah.
"Untuk memeriksakan kesehatannya saja sudah susah. Kami berharap ada bantuan, agar anak saya bisa dioperasi dan sembuh dari penyakitnya,” harap Sukesi.
Harapan yang sama juga diungkapkan perangkat desa setempat, Parijan. Menurut Parijan, Pemerintah Desa Srikaton Kecamatan Kayen sudah berupaya membantu pengobatan Jasminah. Salah satunya yakni memeriksakan Jasminah ke rumah sakit.
Hanya sayangnya meski sudah dirawat selama empat hari, namun dokter rumah sakit tersebut tidak berani mengambil tindakan apapun.
"Disuntik saja tidak. Ini yang membuat kita prihatin," sesalnya.
Pihak Desa Srikaton juga berupaya agar Jasminah bisa mendapat kartu Jamkesmas atau Jamkesda. Sehingga dengan kartu itu, Jasminah yang memang berasal dari keluarga miskin bisa segera berobat dengan gratis.
"Kasihan dia. Semoga ada dermawan yang mau berbaik hati membantu Jasminah," tandasnya.
(rsa)