Ratusan semburan gas kepung satu desa

Rabu, 09 Januari 2013 - 12:54 WIB
Ratusan semburan gas...
Ratusan semburan gas kepung satu desa
A A A
Sindonews.com - Warga RT 01 RW 01 Desa Candipari, Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), hampir setahun hidup memprihatinkan. Pasalnya dikawasan itu bermunculan ratusan semburan gas yang mudah terbakar.

Munculnya semburan gas itu diduga dampak dari keberadaan sumur gas Lapindo Wunut VI. Jarak sumur gas Lapindo dari pemukiman warga tak lebih dari satu kilometer.

Semburan gas di kawasan itu hampir merata. Ada yang tekanannya besar dan langsung menyala saat disulut api. Adapula yang muncul di saluran air dan sungai setempat yang terlihat seperti air mendidih.

Warga sebenarnya sudah minta Lapindo Brantas Inc bertanggungjawab dan menanggulangi semburan gas itu. Namun, sejauh ini hanya diberi air bersih dan dibuatkan plengsengan.

"Kita minta jaminan dari Lapindo. Jika sewaktu-waktu gas terbakar dan membahayakan warga apa jaminannya," ujar Ahmad Nur Sai, warga RT 01 RW 01 Desa Candipari, Rabu (9/1/2013).

Menurut Ahmad, warga sebenarnya sudah tidak betah tinggal di kawasan yang dikepung semburan gas tersebut. Namun, lanjutnya, kawasan itu tempat tinggal mereka dan tak mungkin pindah karena tak punya uang.

Semburan gas itu muncul hampir setahun. Sifat gas metan yang keluar kadang membesar kadang mengecil.
"Kalau hujan dan air menggenangi kawasan ini baru terlihat betapa banyaknya semburan itu," ujarnya.

Warga berharap ada penanganan dari Lapindo maupun pemerintah untuk menghentikan semburan gas itu. Namun untuk menghentikan gas liar itu sangat sulit.

Senada dengan Ahmad, Muriasih, warga RT 01/01, Desa Candipari menyatakan hal yang sama. Menurutnya, hingga kini belum ada kejelasan nasib warga yang tempat tinggalnya dikepung semburan gas itu.

"Baru beberapa hari ini diberi air bersih oleh Lapindo. Padahal sudah lama air sumur kami tak bisa digunakan," imbuh Muriasih.

Warga berharap jangan hanya diberi air bersih. Namun harus ada penanganan jangka panjang, jika semburan gas masih terus keluar.

"Apa kami harus tinggal di wilayah yang bermunculan gas selama-lamanya," tandasnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0820 seconds (0.1#10.140)