Buang sampah medis sembarangan, ternak warga mati

Selasa, 08 Januari 2013 - 13:56 WIB
Buang sampah medis sembarangan,...
Buang sampah medis sembarangan, ternak warga mati
A A A
Sindonews.com - Buruknya pengelolaan sampah medis di Kabupaten Sumba Timur, NTT membuat sejumlah ternak milik warga mati. Dinas Kesehatan Sumba Timur disinyalir membuang sampah medis ke padang rumput di Desa Kambata Tana, Kecamatan Pandawai.

Pantauan SINDO, Selasa (8/1/2013), sampah medis berupa obat – obatan kadaluarsa baik yang padat maupun cair, juga peralatan medis lainnya sepeti cairan infus, jarum suntik, serta aneka barang medis lainnya yang telah digunakan menumpuk di luar Tempat Penampungan Akhir (TPA).

Fatalnya lagi, obat – obatan cair dan padat itu justru telah berbaur dalam genangan yang selama ini menjadi sumber air bagi ternak mereka. Akibatnya air genangan menjadi beracun dan sangat berbahaya.

Warga sekitar menyebutkan, sampah –sampah ini dibuang oknum dari Dinas Kesehatan, tudingan itu muncul karena mereka melihat banyak kendaraan dinas dan oknum berseragam putih saat membuang sampah ketempat ini.

“Orang dari kota yang pakai baju putih, ada laki dan perempuan yang datang buang," jelas Ama Bara Lunggi, warga Desa Kambata Tana ketika ditemui di lokasi, Selasa (8/1/2013).

Ia menceritakan, petugas yang datang cukup banyak, jumlahnya bisa lebih dari 10 orang. Ama sendiri sudah memergoki mereka sebanyak dua kali. Sampah yang dibuang dibiarkan begitu saja tidak ditanam, sehingga ketika hujan besar limbahnya mengalir kemana-mana.

Buruknya penanganan sampah medis membuat beberapa hewan ternak milik warga mati.

“Saya punya dua ekor sapi yang semuanya jadi korban," ujar Djama Landutana.

Padahal, sapi yang sudah cukup dewasa tersebut menjadi satu-satunya andalan kehidupan mereka. Djama berharap Dinas Kesehatan mau bertanggung jawab mengganti hewan ternak warga yang mati.

Kini warga pemilik ternak di desa Kambata Tana was-was, karena padang gembalaan mereka berubah sejak sampah medis dibuang ke tempat tersebut.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0376 seconds (0.1#10.140)